Tak Lagi FOMO, 4 Kebiasaan Liburan Gen Z yang Mulai Pudar di Tahun 2025

Baca Juga: 4 Cara Menyusun Itinerary Long Weekend Tanpa Stres, Lengkap dengan Tips Menjaga Mental

3. Solo Backpacking Tanpa Rencana Mulai Ditanggalkan

Kebiasaan backpacking seorang diri tanpa rencana matang juga semakin berkurang. Gen Z umumnya kini lebih menyukai perjalanan yang terstruktur dan nyaman.

Mereka tidak lagi tertarik berpindah hotel setiap hari, melainkan memilih tinggal lebih lama di satu tempat. Pola ini menunjukkan keinginan untuk membangun rutinitas kecil selama liburan agar tetap produktif, sekaligus mengurangi stres karena perubahan lokasi yang terlalu sering.

Menurut kajian dari Travel Psychology Review, perencanaan yang lebih terarah dapat menurunkan kecemasan saat bepergian. Hal ini mendukung kesehatan mental sekaligus membuat perjalanan lebih berkualitas.

4. Dari Hotel Mewah ke Penginapan Unik

Tren kerja dari jarak ikut andil mengubah preferensi akomodasi Gen Z. Mereka tetap menyukai kenyamanan, tetapi bukan lagi sekadar kemewahan.

Pilihan kini jatuh pada penginapan unik seperti boutique hotel, homestay lokal, atau hostel dengan konsep komunitas. Tempat-tempat ini memungkinkan mereka untuk bekerja sambil tetap menikmati suasana liburan.

Selain itu, pengalaman menginap di akomodasi yang lebih autentik membuat mereka merasa lebih dekat dengan budaya setempat.

Ini juga sejalan dengan tren experience over luxury, di mana generasi muda lebih menghargai pengalaman baru dibanding simbol status sosial.

 Baca Juga: Menghadapi Hari Pertama Kerja: Tantangan Gen Z dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Tahun 2025 menandai pergeseran penting dalam kebiasaan liburan Gen Z. Dari meninggalkan FOMO, mengurangi obsesi foto Instagramable, hingga lebih terarah dalam merencanakan perjalanan dan memilih penginapan unik, semua ini menunjukkan bahwa mereka semakin dewasa dalam memaknai liburan.

Fokus mereka kini tidak lagi pada gengsi, melainkan pada pengalaman pribadi yang menyehatkan mental, autentik, dan bermakna.

Perubahan ini memberi tanda kuat bagi pelaku pariwisata untuk menyesuaikan diri. Menawarkan pengalaman yang unik, ramah lingkungan, dan sesuai gaya hidup digital Gen Z akan menjadi kunci dalam menarik hati generasi ini.***