• Senin, 22 Desember 2025

Studi: Gen Z Merasa Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Ruang Publik, Berkaitan dengan Privasi

Photo Author
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 17:57 WIB
Studi: Gen Z risih saat melihat ibu menyusui di ruang publik
Studi: Gen Z risih saat melihat ibu menyusui di ruang publik

Pandangan Generasi Z: Privasi Jadi Faktor Utama

Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa keresahan terhadap ibu menyusui di tempat umum paling banyak datang dari kelompok usia di bawah 30 tahun, khususnya Generasi Z. Peneliti menemukan kaitan antara hal ini dengan pandangan Gen Z yang menempatkan privasi sebagai nilai penting.

Bagi sebagian Gen Z, aktivitas menyusui dianggap bagian dari ranah pribadi yang sebaiknya dilakukan di tempat tertutup atau dengan perlindungan visual.

Pandangan ini kemungkinan dipengaruhi oleh budaya digital yang membentuk cara mereka memandang batasan antara ruang publik dan ruang privat.

Menyusui di Ruang Publik: Antara Hak dan Norma

Secara hukum, di Indonesia tidak ada larangan bagi ibu untuk menyusui di tempat umum. Bahkan, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif menegaskan bahwa ibu berhak memberikan ASI kepada bayinya kapan saja dan di mana saja.

Namun, perbedaan persepsi di masyarakat menimbulkan dilema tersendiri. Di satu sisi, menyusui adalah kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

Di sisi lain, masih ada stigma yang membuat sebagian ibu memilih menutup diri atau mencari tempat khusus untuk menyusui.

Mengurangi Stigma dan Membangun Dukungan

Mengubah persepsi negatif terhadap ibu menyusui di ruang publik memerlukan tindakan dan kesadaran bersama. Edukasi tentang pentingnya ASI dan hak ibu untuk menyusui perlu terus disosialisasikan.

Masyarakat juga diharapkan dapat lebih memahami bahwa aktivitas ini adalah bagian dari pemenuhan hak dasar anak untuk mendapatkan gizi terbaik.

Selain itu, penyedia fasilitas umum dapat berperan dengan menyediakan ruang laktasi yang nyaman dan mudah diakses.

Dengan begitu, ibu memiliki pilihan untuk menyusui dengan lebih leluasa, sementara masyarakat yang masih merasa tidak nyaman dapat tetap terakomodasi.

Baca Juga: Benarkah Menyusui Bisa Mengurangi Hipertensi yang Dialami Ibu?

Studi HCC mengungkap bahwa meski menyusui adalah aktivitas alami, stigma sosial masih menjadi hambatan, khususnya bagi generasi muda yang memandang privasi sebagai hal utama.

Membangun lingkungan yang mendukung ibu menyusui memerlukan pemahaman bersama bahwa menyusui bukan sekadar aktivitas biologis, melainkan hak yang harus dilindungi.

Semakin banyak dukungan yang diberikan, semakin besar peluang bagi ibu untuk memberikan ASI secara optimal tanpa rasa canggung atau takut dihakimi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Health Collaboration Center, Promedia, Peraturan Pemerintah (PP)

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X