SURATDOKTER.com - Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi, terutama selama enam bulan pertama kehidupannya.
Namun, dalam kondisi tertentu, seperti ibu tidak dapat menyusui karena masalah medis atau produksi ASI sangat terbatas, diperlukan alternatif yang tetap aman dan bergizi—yaitu susu formula.
Meski tidak bisa sepenuhnya menyamai keajaiban ASI, susu formula modern telah diformulasikan sedemikian rupa agar mendekati kandungan nutrisi dalam ASI.
Baca Juga: Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi, Alasan Mengapa Supermarket Tidak Mendinginkan Beberapa Susu
Tapi tentu, tidak semua jenis susu bisa diberikan kepada bayi. Penting bagi orang tua untuk cermat dalam memilih susu sehat yang benar-benar cocok untuk si kecil.
Kapan Susu Formula Diperlukan?
Susu formula bisa menjadi pilihan jika:
- Ibu mengalami kondisi medis tertentu (seperti HIV, TBC aktif, atau sedang menjalani kemoterapi).
- Bayi diadopsi atau lahir melalui ibu pengganti.
- ASI eksklusif tidak memungkinkan karena produksi terbatas.
- Ibu memilih kombinasi ASI dan formula karena alasan pribadi.
Jenis Susu Formula yang Umum Digunakan
- Susu Formula Berbasis Susu Sapi
Ini adalah jenis yang paling umum dan banyak direkomendasikan. Kandungannya sudah dimodifikasi agar mudah dicerna bayi. - Susu Formula Hipoalergenik (HA)
Cocok untuk bayi yang memiliki risiko alergi atau intoleransi protein susu sapi. - Susu Formula Bebas Laktosa
Diperuntukkan bagi bayi dengan intoleransi laktosa (meskipun kasus ini sangat jarang pada bayi baru lahir). - Susu Formula Berbasis Kedelai
Alternatif bagi bayi yang tidak bisa menerima susu sapi karena alergi. Namun perlu hati-hati karena protein kedelai juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian bayi.
Ciri-Ciri Susu Formula yang Aman dan Sehat
- Sudah memiliki izin edar dari BPOM.
- Difortifikasi dengan zat besi, vitamin A, D, E, C, dan DHA/ARA.
- Dikemas dengan petunjuk pemakaian yang jelas dan sesuai standar WHO.
- Bebas dari pemanis buatan, pewarna, atau pengawet.
- Diproduksi oleh produsen terpercaya yang memiliki sertifikasi keamanan pangan.
Baca Juga: 10 Manfaat Susu Kambing Etawa bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya dapat Memperkuat Kesehatan Tulang
Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua
- Tahap usia bayi: Pilihlah susu formula yang selaras dengan fase tumbuh kembangnya, karena asupan gizi untuk bayi baru lahir hingga 6 bulan tentu berbeda dengan kebutuhan bayi usia 6–12 bulan yang mulai aktif bereksplorasi.
- Pantau reaksi bayi: Jika bayi menunjukkan gejala alergi seperti ruam, muntah, atau diare, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.
Perhatikan cara penyajian: Susu formula harus diseduh dengan air matang pada suhu yang tepat, dan disajikan dalam waktu maksimal 1 jam setelah dibuat.
Baca Juga: Pentingkah Susu Formula Bagi bayi Usia 0-6 Bulan? Berikut Faktanya yang Wajib Bunda Ketahui!
Memberikan susu formula bukan berarti memberikan yang lebih buruk dari ASI, tetapi menjadi solusi terbaik dalam kondisi tertentu.
Yang terpenting adalah memastikan bayi tetap mendapatkan nutrisi lengkap dan cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Jika ragu atau bingung memilih merek dan jenis susu formula yang sesuai, berkonsultasilah dengan dokter anak sebelum membuat keputusan. Karena setiap bayi bagaikan dunia kecil yang berbeda, kebutuhan mereka pun tak selalu sama—ada yang perlu lebih, ada yang cukup dengan sedikit.***
Artikel Terkait
Kepala BGN Mengatakan 60 Persen Anak Indonesia Sulit Mendapatkan Makanan Dengan Gizi Seimbang Dan Tidak Mampu Beli Susu
Kepala BGN Mengatakan Minum Susu 2 Liter Sehari Membuat Badan Anak Jadi Tinggi, Begini Tanggapan Dokter Spesialis Anak
Kepala BGN Mengatakan Minum Susu 2 Liter Sehari Membuat Badan Anak Jadi Tinggi: Wajib Dari Kecil Hingga SMA!
Sorotan Khusus: Wapres Gibran Bagi-bagi Susu-Mainan ke Korban Kebakaran Penjaringan, Tuk Trauma Healing?
Mitos atau Fakta: Benarkah Dahulu Pernah Ada Injeksi Susu ke Dalam Tubuh Manusia?