SURATDOKTER.com - Topik seputar kebiasaan minum susu kembali hangat dibicarakan setelah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan cerita pribadi mengenai pertumbuhan anak-anaknya.
Dalam sebuah acara resmi, ia menekankan pentingnya intervensi gizi sejak dini untuk menunjang tumbuh kembang anak, khususnya tinggi badan.
Dadan menceritakan bahwa kedua putranya memiliki tinggi tubuh yang menjulang, masing-masing dengan tinggi badan lebih dari 180 cm.
Menurut penuturannya, pencapaian tersebut bukan semata-mata karena faktor keturunan, tetapi juga karena pola konsumsi makanan dan minuman yang diterapkan sejak kecil.
Ia menceritakan bahwa sejak masih sangat hingga duduk di bangku SMA, kedua anaknya rutin selalu minum susu setiap hari, bahkan dalam porsi yang cukup banyak, yakni 2 liter per hari.
Dari pengamatannya, ia meyakini bahwa asupan susu dalam jumlah tersebut turut berperan dalam pembentukan struktur tulang yang lebih besar dan mendukung pertumbuhan tinggi badan.
Hal ini juga menjadi dasar pemikirannya dalam mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak-anak Indonesia.
Ia memperkirakan bahwa tanpa intervensi gizi yang memadai, rata-rata tinggi badan anak di masa mendatang hanya akan berkisar antara 160 hingga 165 cm. Namun dengan bantuan program gizi, target tinggi minimal bisa mencapai 180 cm.
Menurutnya, anggapan bahwa tinggi badan hanya ditentukan oleh genetik perlu dikaji ulang. Ia menekankan bahwa asupan makanan sehari-hari sangat memengaruhi hasil akhir pertumbuhan tubuh.
Dengan kata lain, walau orang tua tidak memiliki postur tinggi, anak tetap memiliki peluang untuk tumbuh maksimal jika kebutuhan nutrisinya terpenuhi sejak awal.
Pernyataan ini menuai berbagai tanggapan, terutama dari kalangan medis yang menyoroti pentingnya keseimbangan dalam pola makan. Meskipun susu merupakan sumber nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin D, namun tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Beberapa pakar bahkan mengingatkan agar konsumsi susu tidak dilakukan secara berlebihan, karena bisa memicu risiko lain seperti gangguan penyerapan zat besi atau peningkatan berat badan yang tidak sehat.
Penting untuk diketahui juga bahwa pertumbuhan seseorang merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor. Selain makanan dan minuman, aktivitas fisik, waktu tidur yang cukup, serta kondisi kesehatan secara umum juga sangat berpengaruh.
Artikel Terkait
Menu MBG saat Ramadan Dinilai Minimalis, Kepala BGN Bahas Soal Kandungan Gizi
Kata Bill Gates Usai Intip Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah, Sebut MBG Juga Akan Bermanfaat untuk Ibu Hamil-Menyusui
Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
Kepala BGN Mengatakan 60 Persen Anak Indonesia Sulit Mendapatkan Makanan Dengan Gizi Seimbang Dan Tidak Mampu Beli Susu
Kepala BGN Mengatakan Minum Susu 2 Liter Sehari Membuat Badan Anak Jadi Tinggi, Begini Tanggapan Dokter Spesialis Anak