SURATDOKTER.com - Setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda, begitu juga dalam pembagian peran antara suami dan istri.
Dalam keluarga yang ideal, pasangan seharusnya saling mendukung dan berkontribusi secara seimbang dalam mengasuh anak. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa banyak istri mengalami stres yang lebih besar akibat suami mereka dibandingkan dengan anak-anak.
Hasil survei terhadap lebih dari 7.000 ibu mengungkapkan bahwa suami menjadi sumber stres sepuluh kali lebih besar dibandingkan anak-anak.
Hampir setengah dari responden mengaku bahwa pasangan mereka justru memperburuk situasi dengan cara yang tidak mereka harapkan.
Beberapa wanita bahkan merasa bahwa menghadapi anak-anak lebih mudah dibandingkan menangani sikap suami yang dianggap kurang bertanggung jawab.
Baca Juga: Sering Merasa Cemas dan Stres? Berikut 5 Langkah Mudah untuk Mengatasinya!
Faktor-Faktor yang Memicu Stres
Banyak istri mengeluhkan bahwa pasangan mereka kurang berkontribusi dalam pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak.
Akibatnya, beban yang mereka tanggung menjadi semakin berat. Selain harus mengurus anak, mereka juga merasa harus memastikan bahwa rumah tetap rapi, makanan tersedia, dan kebutuhan keluarga terpenuhi.
Di sisi lain, beberapa suami mungkin merasa telah cukup membantu, tetapi usaha mereka tidak diakui.
Dalam sebuah survei terhadap 1.500 ayah, setengah dari mereka mengaku telah berbagi tanggung jawab dalam mengasuh anak.
Namun, hasil berbeda muncul dari survei terhadap 2.700 ibu, di mana 75% dari mereka merasa bahwa mereka mengurus semuanya sendiri.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan persepsi antara suami dan istri mengenai pembagian tugas dalam rumah tangga.
Artikel Terkait
Altruisme: Perpaduan Harmonis Antara Kepentingan Pribadi dan Kepedulian Sosial
Tahukan Kamu Bahwa Emosi Tersalur ke Semua Bagian Tubuh dan Akan Mempengaruhi Kesehatan!
Pakar Berkata Beauty Filter Merusak Mental Remaja! Begini Faktanya
Hati-Hati! Kekerasan Narsistik Bisa Sebabkan Kerusakan Otak!
Psikologi Sederhana : Mengenal Istilah Duck Syndrome Hingga Cara Menanganinya