SURATDOKTER.com - Akhir-akhir ini, aplikasi media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Snapchat semakin mempopulerkan penggunaan filter kecantikan yang dapat mengubah penampilan pengguna hanya dengan sekali klik.
Filter-filter ini dapat memanipulasi bentuk wajah, hidung, bibir, hingga mata pengguna, memberikan hasil yang mirip dengan operasi kosmetik.
Meski terlihat menyenangkan, penggunaan filter semacam ini ternyata memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental, terutama bagi remaja.
TikTok Melarang Penggunaan Filter Kecantikan untuk Remaja
Baru-baru ini, TikTok mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan tindakan terhadap penggunaan filter kecantikan pada remaja.
Baca Juga: Hati-Hati! Kekerasan Narsistik Bisa Sebabkan Kerusakan Otak!
Keputusan ini diambil setelah dilakukan penelitian yang melibatkan hampir 200 remaja dan orang tua di Inggris, AS, dan negara lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja, terutama perempuan, merasa lebih rendah diri dan tertekan setelah menggunakan filter yang mengubah penampilan mereka secara drastis.
TikTok berusaha melindungi pengguna muda dengan membatasi akses mereka terhadap filter yang meniru efek operasi kosmetik.
Meski langkah ini dapat dianggap sebagai bentuk perlindungan, masalah masih belum sepenuhnya teratasi.
Banyak remaja yang berbohong tentang usia mereka untuk tetap bisa menggunakan aplikasi ini dan menikmati efek dari filter kecantikan.
Selain itu, peraturan usia yang lebih ketat baru akan diterapkan pada tahun depan, yang berarti masih banyak waktu yang diperlukan untuk memastikan kebijakan ini efektif.
Beauty Filter Merusak Mental Remaja
Penggunaan filter kecantikan memang menjadi tren di kalangan remaja, namun efeknya cukup mempengaruhi.
Para ahli, termasuk Prof. Sonia Livingstone dari London School of Economics , mengungkapkan bahwa tekanan sosial akibat presentasi penampilan bold ini bisa memiliki dampak yang lebih besar terhadap kesehatan mental remaja dibandingkan paparan terhadap kekerasan.
Filter kecantikan mengubah cara remaja memandang diri mereka sendiri dan sering kali menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis.
Artikel Terkait
Sebanyak 40Juta Remaja Indonesia Beresiko Terjangkit HIV
Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya, Begini Tanggapan KPAI Soal Pola Asuh Anak
Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya, Ini Tanggapan Psikolog
Remaja 19 Tahun Meninggal Karena Keracunan Metanol Saat Sedang Berlibur di Laos
Survei Mengatakan 1 dari 3 Remaja di Indonesia Mengalami Masalah Mental: Berikut 4 Cara Mendukung Kesehatan Mental Mereka