SURATDOKTER.com - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang tampak tenang dan percaya diri saat menghadapi berbagai tantangan.
Namun, di balik ketenangan itu, mereka bisa saja sedang berjuang keras melawan tekanan hidup yang tidak terlihat oleh orang lain.
Fenomena ini dikenal sebagai Duck Syndrome atau Sindrom Bebek, sebuah istilah yang menggambarkan kondisi ketika seseorang tampak baik-baik saja di permukaan tetapi sebenarnya sedang berusaha keras untuk bertahan.
Apa Itu Duck Syndrome?
Duck Syndrome bukanlah gangguan mental yang diakui secara medis, tetapi istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan tekanan psikologis yang dialami banyak mahasiswa.
Mereka berusaha menampilkan citra diri yang sempurna di hadapan orang lain, sementara di balik layar, mereka menghadapi stres akademik, tekanan sosial, dan tuntutan pribadi yang tinggi.
Baca Juga: Psikologi Sederhana: Istilah Financial Abuse dan Cara Mengatasinya
Istilah ini berasal dari analogi seekor bebek yang tampak meluncur dengan anggun di permukaan air, tetapi di bawahnya, kakinya mengayuh dengan cepat agar tetap bergerak.
Begitu pula dengan individu yang mengalami sindrom ini—mereka terlihat baik-baik saja dari luar, tetapi di dalam, mereka berjuang keras melawan kecemasan dan tekanan.
Faktor Penyebab Duck Syndrome
Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu munculnya Duck Syndrome. Salah satunya adalah ekspektasi sosial dan akademik yang tinggi. Mahasiswa sering kali merasa harus mencapai prestasi maksimal dalam segala hal, baik dalam akademik maupun kehidupan sosial, sehingga mereka terjebak dalam tekanan yang terus meningkat.
Media sosial juga menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi ini. Banyak orang hanya membagikan sisi terbaik dari hidup mereka, menciptakan ilusi bahwa orang lain menjalani hidup yang lebih mudah dan bahagia.
Hal ini membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau merasa tertinggal dibandingkan dengan teman-temannya.
Faktor keluarga juga berperan besar. Pola asuh yang terlalu menuntut atau protektif bisa membuat anak kurang terbiasa menghadapi tantangan.
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang selalu mengutamakan kesempurnaan cenderung merasa takut gagal dan sulit menerima ketidaksempurnaan dalam hidupnya.
Gejala Duck Syndrome
Meskipun tidak memiliki kriteria diagnostik formal, ada beberapa tanda umum yang sering dikaitkan dengan Duck Syndrome. Seseorang yang mengalami kondisi ini mungkin merasa tertekan tetapi berusaha menyembunyikannya dari orang lain. Mereka sering merasa tidak cukup baik, meskipun sebenarnya sudah berusaha keras.
Artikel Terkait
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Love Bombing
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Gaslighting
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Guilt Tripping
Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Silent Treatmen dan Dampaknya
Psikologi Sederhana: Istilah Financial Abuse dan Cara Mengatasinya