Fenomena ini disebut oleh psikolog Dorothy Tennov sebagai limerence, yaitu kondisi obsesif yang membuat seseorang terlalu fokus pada pasangannya hingga mengabaikan aspek lain dalam hidupnya.
Baca Juga: Dopamine Farming: Kecanduan Media Digital, Begini Pengaruh Dopamin Terhadap Cara Kerja Otak
Akibatnya, pekerjaan, tanggung jawab, hingga kesehatan diri sendiri bisa terabaikan karena seseorang lebih banyak menghabiskan waktu memikirkan atau bersama orang yang dicintai.
Apa Kata Psikolog tentang Fenomena Ini?
Para ahli menjelaskan bahwa jatuh cinta melibatkan perubahan signifikan dalam aktivitas otak. Dopamin, zat kimia yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia dan ketertarikan, mengalami peningkatan drastis pada orang yang sedang jatuh cinta.
Efek ini dapat membuat seseorang mengalami perasaan euforia yang luar biasa, tetapi juga menyebabkan mereka kehilangan fokus pada hal-hal lain yang sebelumnya menjadi prioritas.
Jennifer Nelson dari Today.com menjelaskan bahwa dalam kondisi seperti ini, seseorang mungkin merasa pikirannya lebih jernih, tetapi pada kenyataannya, mereka justru tidak bisa berpikir tentang apa pun selain pasangannya.
Fokus utama mereka bukan lagi pada pekerjaan atau tugas-tugas penting lainnya, melainkan pada hubungan yang sedang dijalani.
Bagaimana Cara Mengatasi Dampak Ini?
Meskipun jatuh cinta bisa mengganggu produktivitas, bukan berarti seseorang tidak bisa mengendalikannya.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional di tengah fase awal hubungan romantis antara lain:
Baca Juga: Makanan Manis dapat Mengurangi Stres, Mitos atau Fakta, Berikut Ulasan Hormon bahagia
1. Membuat Jadwal yang Terstruktur
Menentukan waktu yang jelas untuk bekerja, beristirahat, dan menghabiskan waktu dengan pasangan dapat membantu menghindari ketidakseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjaga Kesadaran Diri
Menyadari bahwa perasaan jatuh cinta bisa mempengaruhi fokus dan produktivitas dapat membantu seseorang untuk lebih mengontrol diri dan tidak terbawa emosi berlebihan.
3. Menetapkan Prioritas dengan Jelas
Penting untuk tetap mempertahankan komitmen terhadap tanggung jawab lain, seperti pekerjaan, studi, atau tugas sehari-hari, tanpa harus mengorbankan hubungan yang sedang dijalani.
Artikel Terkait
5 Bahasa Cinta yang Membuat Anak Selalu Mencintai Orang Tua Sehingga Hubungan Selalu Harmonis dan Penuh Kasih Sayang
Kenali Friendship Marriage: Tren Hubungan Baru di Jepang tanpa Rasa Cinta
Jatuh Cinta Bikin Berenergi Bahkan Melebihi Kopi? Simak Fakta Psikologisnya!
Tips Atasi Anak Tantrum, Yuk Ayah Bunda Pelajari Strategi Cinta 8-9-1!
Ciri Khas Tantrum Berdasarkan Tangki Cinta Kosongnya, Berikut Juga Cara Mengisinya