SURATDOKTER.com - Jatuh cinta adalah pengalaman yang menyenangkan dan mendebarkan.
Perasaan ini dapat membawa kebahagiaan luar biasa, tetapi di sisi lain, juga berpotensi mengganggu produktivitas seseorang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cinta yang baru ditemukan, terutama di tahap awal hubungan romantis, bisa membuat seseorang lebih sulit berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas dengan baik.
Bagaimana Cinta Mempengaruhi Konsentrasi?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Henk van Steenbergen bersama timnya dari Universitas Leiden dan Universitas Maryland menunjukkan bahwa individu yang sedang berada dalam fase awal hubungan romantis mengalami penurunan kontrol kognitif.
Dalam studi ini, sebanyak 43 peserta yang telah menjalin hubungan selama kurang dari enam bulan diminta untuk melakukan beberapa tugas yang memerlukan pemisahan informasi relevan dan tidak relevan.
Baca Juga: Ciri Khas Tantrum Berdasarkan Tangki Cinta Kosongnya, Berikut Juga Cara Mengisinya
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tingkat cinta penuh gairah lebih tinggi justru mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Para peneliti berpendapat bahwa hal ini terjadi karena sifat obsesif dari cinta yang penuh gairah. Pikiran seseorang menjadi terlalu sibuk memikirkan pasangan mereka, sehingga energi kognitif yang seharusnya digunakan untuk bekerja atau belajar justru teralihkan.
Dengan kata lain, otak lebih banyak mengalokasikan sumber dayanya untuk memproses perasaan dan emosi yang muncul saat jatuh cinta dibandingkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari.
Efek Cinta terhadap Kondisi Fisik dan Emosional
Selain berpengaruh terhadap konsentrasi, jatuh cinta juga dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang.
Seorang wanita berusia 67 tahun dari Maine pernah membagikan pengalamannya tentang bagaimana perasaan jatuh cinta yang begitu kuat menyebabkan perubahan signifikan pada tubuhnya.
Ia mengalami penurunan berat badan yang drastis, merasa gemetar, sulit tidur, dan sering mengalami detak jantung yang lebih cepat. Meskipun secara emosional ia merasa sangat bahagia, secara fisik tubuhnya mengalami tekanan yang cukup besar.
Artikel Terkait
5 Bahasa Cinta yang Membuat Anak Selalu Mencintai Orang Tua Sehingga Hubungan Selalu Harmonis dan Penuh Kasih Sayang
Kenali Friendship Marriage: Tren Hubungan Baru di Jepang tanpa Rasa Cinta
Jatuh Cinta Bikin Berenergi Bahkan Melebihi Kopi? Simak Fakta Psikologisnya!
Tips Atasi Anak Tantrum, Yuk Ayah Bunda Pelajari Strategi Cinta 8-9-1!
Ciri Khas Tantrum Berdasarkan Tangki Cinta Kosongnya, Berikut Juga Cara Mengisinya