SURATDOKTER.com - 8 jam sudah cukup untuk bangun dengan tubuh segar dan pikiran jernih. Namun, ada pula yang tetap merasa lelah, sulit fokus, dan bahkan bisa tertidur kembali meskipun baru saja bangun.
Jika kondisi seperti ini terjadi terus-menerus tanpa sebab yang jelas, bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan biasa — mungkin tubuh sedang memberi sinyal tentang hypersomnia.
Baca Juga: Berikut Minuman Sehat Penghilang Ngantuk yang Efektif dan Mudah Didapatkan
Apa Itu Hypersomnia?
Hypersomnia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari, bahkan setelah seseorang mendapat waktu tidur malam yang panjang.
Berbeda dengan insomnia yang membuat seseorang sulit tidur, hypersomnia justru membuat tubuh terasa tidak pernah cukup tidur, seolah-olah tidak ada durasi istirahat yang benar-benar memulihkan tenaga.
Kondisi ini bukan hanya membuat seseorang sering tertidur di tempat dan waktu yang tidak semestinya, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh — mulai dari menurunnya produktivitas hingga terganggunya hubungan sosial.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Seseorang yang mengalami hypersomnia biasanya menunjukkan gejala seperti:
- Tidur malam lebih dari 9 jam, tetapi tetap merasa lelah saat bangun.
- Sulit bangun di pagi hari, bahkan setelah alarm berbunyi berkali-kali.
- Sering tertidur di siang hari, terutama saat aktivitas yang monoton.
- Merasa bingung atau lamban dalam berpikir setelah bangun tidur (inertia tidur).
- Kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, dan kehilangan motivasi.
- Menghindari kegiatan sosial karena rasa lelah yang tak kunjung hilang.
Jika gejala ini berlangsung lebih dari beberapa minggu dan mulai mengganggu aktivitas harian, maka sudah saatnya berkonsultasi dengan tenaga medis.
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Vitamin C Menyebabkan Ngantuk atau Justru Sebaliknya?
Penyebab Hypersomnia Bisa Beragam
Penyebab dari hypersomnia tidak selalu jelas, tetapi ada beberapa faktor yang sering berkaitan dengan kondisi ini:
- Gangguan tidur lain, seperti sleep apnea, di mana napas berhenti sejenak saat tidur, menyebabkan tidur yang tidak berkualitas.
- Penggunaan obat tertentu, seperti obat penenang atau antihistamin yang menekan sistem saraf pusat.
- Kondisi neurologis, seperti cedera kepala atau gangguan pada sistem saraf pusat.
- Masalah mental, seperti depresi berat yang menyebabkan tubuh terus merasa lelah meskipun tidur cukup.
- Kelainan sistem metabolik, termasuk gangguan hormon tiroid atau gula darah rendah.
- Pola hidup tidak seimbang, seperti sering bergadang atau jam tidur yang tidak teratur dalam waktu lama.
Dalam beberapa kasus, hypersomnia juga bisa bersifat idiopatik, yaitu tidak diketahui penyebab pastinya dan berlangsung dalam jangka panjang.
Artikel Terkait
Sering Mengalami Insomnia Ketika Ingin Tidur? Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berdampak Serius Pada Kesehatan Jantung Lho!
Mengenal Insomnia, Penyebab, Faktor Risiko dan Cara Ampuh Mengatasinya!
Bahaya Kurang Tidur untuk Kesehatan Tubuh dan Tips Mengatasi Insomnia
Manfaat Buah Plum bagi Kesehatan, dapat Mengurangi Berat Badan Hingga Mengatasi Insomnia
3 Jenis Olahraga Hilangkan Insomnia Ini Disarankan Untuk Kamu Agar Bisa Tidur Nyenyak, Mau Coba?