SURATDOKTER.com - Kusta, atau disebut juga penyakit Hansen, merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Mikroorganisme ini menyerang kulit, saraf tepi, serta beberapa jaringan tubuh seperti mata dan saluran napas bagian atas. Meski bukan penyakit baru, kusta masih ditemukan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Penyakit ini berkembang sangat pelan. Dalam beberapa kasus, tanda-tandanya baru terlihat setelah bakteri hidup dalam tubuh bertahun-tahun.
Karena itu, banyak penderita awal tidak menyadari bahwa sensasi tubuh mereka sudah mulai berubah.
Baca Juga: Kusta: Penyakit Infeksi Kronis yang Masih Menjadi Tantangan Kesehatan Dunia
Bagaimana Kusta Menular?
Penularannya tidak semudah flu atau batuk biasa. Bakteri kusta hanya berpindah melalui kontak erat dan berkepanjangan, terutama dari percikan cairan pernapasan penderita yang belum diobati.
Orang yang tinggal serumah dengan pasien yang belum menjalani terapi memiliki risiko lebih tinggi.
Namun, sebagian besar manusia memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap bakteri ini. Artinya, tidak semua orang yang terpapar akan sakit.
Tanda dan Gejala Kusta
Kusta dapat menunjukkan gejala yang berbeda pada setiap orang, namun umumnya meliputi:
1. Bercak di kulit yang tidak terasa apa pun
Bercak bisa tampak lebih cerah atau lebih gelap dari kulit sekitarnya, disertai mati rasa saat disentuh.
2. Kesemutan atau hilangnya sensasi di tangan dan kaki
Kerusakan saraf menyebabkan kemampuan merasakan suhu atau sentuhan menjadi berkurang.
3. Penebalan saraf
Biasanya terjadi pada saraf lengan, pergelangan tangan, dan kaki.
4. Luka di kulit yang tidak terasa sakit
Karena saraf sensorinya rusak, penderita tidak sadar saat mengalami luka kecil yang akhirnya memburuk.
5. Kelemahan otot
Beberapa penderita mengalami kelemahan pada jari, telapak kaki, hingga kesulitan menggenggam atau berjalan.
Artikel Terkait
Misophonia: Respons Emosional Berlebih Terhadap Suara Tertentu
Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?
Cacing Kremi Keluar dari Kemaluan: Apakah Berbahaya dan Kenapa Bisa Terjadi?
Tips Ampuh Mengatasi Ketombe: Cara Praktis yang Bisa Dilakukan di Rumah
Perbedaan Radang Tenggorokan dan Radang Amandel: Kenali Gejalanya dengan Tepat