SURATDOKTER.com - Banyak orang awalnya mengira ruam merah di kulit sebagai alergi atau iritasi.
Namun ketika disertai rasa nyeri seperti terbakar dan munculnya gelembung kecil berisi cairan yang memanjang mengikuti jalur saraf, kondisi tersebut sangat mungkin adalah cacar ular.
Penyakit ini hadir tiba-tiba dan sering mengikuti satu sisi tubuh saja sehingga tampak membentuk garis seperti “ular”.
Baca Juga: Cacar Api: Kenali Gejalanya Sejak Dini dan Cara Tepat Menanganinya
Apa Itu Cacar Ular?
Cacar ular adalah infeksi akibat virus Varicella Zoster, yaitu virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak hilang dari tubuh, tetapi berdiam di ujung saraf dalam keadaan tidak aktif.
Virus bisa bangun kembali bertahun-tahun kemudian dan menyebabkan ruam serta nyeri yang sangat intens. Karena melibatkan saraf, gejalanya jauh lebih menyakitkan dibandingkan infeksi kulit biasa.
Siapa yang Berisiko Mengalami Cacar Ular?
Beberapa kondisi membuat virus lebih mudah aktif kembali, misalnya:
- Usia di atas 50 tahun, karena kekebalan tubuh menurun
- Keletihan dan stres berat, yang menekan sistem imun
- Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, atau HIV
- Penggunaan obat imunosupresif, misalnya steroid jangka panjang
- Pernah terkena cacar air sebelumnya
Siapapun yang pernah mengalami cacar air memiliki potensi terkena cacar ular, tetapi risiko meningkat pada kondisi tertentu.
Baca Juga: Waspadai Cacar Air: Kenali Gejala, Cara Penularan, dan Upaya Pencegahannya
Ciri dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejalanya biasanya muncul secara bertahap:
1. Gejala Awal (1–3 hari sebelum ruam)
- Sensasi panas seperti terbakar pada kulit
- Rasa kesemutan atau kaku
- Nyeri tajam, menusuk, atau perih
- Tubuh terasa lelah
Tahap ini sering membuat orang mengira ia sedang masuk angin atau pegal biasa.
2. Muncul Ruam dan Vesikel
Setelah itu muncul bintik merah yang berubah menjadi gelembung kecil berisi cairan. Ruam mengikuti pola jalur saraf, biasanya hanya di satu sisi tubuh — di punggung, pinggang, dada, atau wajah.
3. Nyeri Saraf yang Hebat
Sensasi nyeri bisa:
- menyengat,
- panas terbakar,
- berdenyut,
- atau seperti ditempel cabai.
Pada sebagian orang, nyeri ini menetap lama meski ruam sudah sembuh — kondisi ini disebut postherpetic neuralgia.
Artikel Terkait
Waspada Mpox atau Cacar Monyet: Ini Dia 4 Vitamin untuk Mencegahnya!
Vaksinasi Mpox di Australia Masih Rendah, Sedangkan Kasus Cacar Monyet di Sana Meningkat Pesat
Cacar Air Merebak di SMPN 8 Tangsel: Sekolah Kembali Lakukan PJJ
Waspadai Cacar Air: Kenali Gejala, Cara Penularan, dan Upaya Pencegahannya
Cacar Api: Kenali Gejalanya Sejak Dini dan Cara Tepat Menanganinya