• Senin, 22 Desember 2025

Mata Bintitan: Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya Secara Tepat

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 23:48 WIB
Ilustrasi mata bintitan (halodoc)
Ilustrasi mata bintitan (halodoc)

SURATDOKTER.comBintitan adalah kondisi yang sering membuat orang panik karena muncul tiba-tiba dalam bentuk benjolan kecil di tepi kelopak mata.

Meski terlihat mengganggu, sebenarnya kondisi ini umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Banyak orang menggambarkan bintitan sebagai jerawat kecil di mata yang menimbulkan rasa nyeri dan kemerahan.

Untuk memahami cara mengatasinya, penting mengetahui apa yang terjadi di balik proses munculnya bintitan.

Baca Juga: Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Apa Itu Bintitan?

Secara medis, bintitan dikenal sebagai hordeolum, yaitu peradangan pada kelenjar minyak di kelopak mata.

Kelenjar ini bertugas menjaga kelembapan mata dengan menghasilkan minyak yang membantu produksi air mata.

Ketika kelenjar tersumbat atau terinfeksi bakteri, terbentuklah benjolan kecil yang terasa nyeri.

Ada dua jenis bintitan:

  1. Hordeolum eksternal
    Terjadi di bagian luar kelopak mata, umumnya lebih mudah terlihat dan lebih sering terjadi.

  2. Hordeolum internal
    Terjadi di bagian dalam kelopak mata, lebih nyeri dan peradangannya cenderung lebih berat.

Kedua kondisi ini tampak mirip, namun lokasi terjadinya menentukan jenis penanganan yang paling sesuai.

Penyebab Utama Mata Bintitan

Munculnya bintitan biasanya tidak hanya disebabkan satu faktor. Beberapa penyebab paling umum antara lain:

1. Infeksi bakteri Staphylococcus aureus

Bakteri ini secara alami ada di kulit, namun dapat masuk ke kelenjar kelopak mata dan menyebabkan peradangan saat kebersihan area mata kurang terjaga.

2. Kelenjar minyak tersumbat

Makeup tebal, tidak membersihkan riasan sebelum tidur, atau produksi minyak berlebih dapat menyumbat kelenjar dan memicu bintitan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Cleveland Clinic, Mayo Clinic

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X