SURATDOKTER.COM - Penyakit jantung menjadi momok menakutkan bagi setiap orang. Bahkan, penyakit ini dijuluki sebagai 'Silent Killer' alias pembunuh senyap.
Selain datang mendadak tanpa muncul gejala dan memiliki tingkat kematian yang tinggi, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.
Faktanya, tak sedikit para pengidap penyakit jantung berasal dari orang-orang berusia muda.
Dr Yoga Yuniadi selaku Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang juga merupakan Guru Besar Aritmia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, salah satu penyakit yang wajib diwaspadai yaitu fibrilasi atau kelainan irama jantung.
Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung : Coba Cara Sederhana Ini Untuk Menurunkan Berat Badan
Orang-orang dengan keluhan ini memiliki risiko lebih besar terkena stroke. Bukan hanya, orang
tua, anak muda yang masih dalam usia produktif pun tak lepas dari ancaman penyakit ini.
"Fibrilasi atrium ini kelainan irama jantung, kelainan listrik jantung. Jadi jantung berdenyut karena ada listriknya. Kalau denyutannya atau sistem listrik jantung itu mengalami masalah, salah satu bentuknya adalah fibrilasi atrium," ungkap dr Yoga Yuniadi.
Lalu, dr Yoga Yuniadi juga menjelaskan beberapa faktor risiko terjadinya penyakit ini, salah satunya merokok.
"Faktor risiko terjadinya fibrilasi atrium ada banyak. Merokok, diabetes, hipertensi, tapi juga umur. Umur di atas 60 kalau di negara barat menjadi faktor risiko. Tapi di kita, usia 40-60," tambah dr Yoga Yuniadi.
Baca Juga: Kadar Kolesterol Picu Penyakit Jantung: Cobalah Beberapa Olahraga Berikut Untuk Mengatasinya
Apa Penyebab Usia Muda Berisiko Terkena Penyakit Jantung?
Menurut riset, dr Yoga menjelaskan pengidap fibrilasi atrial di Indonesia lebih banyak usia muda dibanding negara-negara barat.
Di negara barat, kebanyakan pasien dari penyakit ini adalah orang-orang lanjut usia di atas 60 tahun.
Sedangkan di Indonesia, kebanyakan pasien pengidap fibrilasi atrial berada di angka usia 40-60 tahun, yang masuk dalam kategori usia produktif.
Menurut dr Yoga Yuniadi, hal tersebut disebabkan dari gaya hidup mager alias malas gerak atau sedentary lifestyle.
Artikel Terkait
Tanda Peringatan Dari Tubuh Jika Arteri Anda Tersumbat: Berikut Ini Cara Mencegah Serangan Jantung
5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Menjauhkan Diri Dari Penyakit Jantung!
Serupa Tapi Tak Sama! Perbedaan Serangan Jantung vs Henti Jantung
Berbahaya Bagi Penderita Jantung, Ini Efek Samping yang Harus Diwaspadai Jika Mengonsumsi Amla Berlebihan
Viral! Manusia Bisa Napas Berkat Suksesnya Transplantasi Jantung Babi