• Senin, 22 Desember 2025

Fenomena Bed Rotting: Antara Istirahat Sehat dan Tanda Masalah Psikologis

Photo Author
- Rabu, 24 September 2025 | 23:32 WIB
Fenomena bed rotting
Fenomena bed rotting

SURATDOKTER.com - Belakangan ini, istilah bed rotting banyak muncul di media sosial dan menjadi tren di kalangan Gen Z.

Fenomena ini menggambarkan kebiasaan berdiam diri di tempat tidur dalam waktu lama, baik untuk tidur, menonton film, berselancar di media sosial, hingga sekadar melamun.

Bagi sebagian orang, bed rotting dianggap sebagai bentuk perawatan diri. Namun, bagi yang lain, perilaku ini menimbulkan pertanyaan tentang kesehatan mental.

Baca Juga: Keringat Berlebih Saat Tidur? Jangan Dianggap Sepele, Ini Bisa Jadi Tanda Tubuh Sedang Berteriak Minta Tolong

Apa yang Dimaksud dengan Bed Rotting?

Secara sederhana, bed rotting berarti menghabiskan waktu berjam-jam di tempat tidur tanpa aktivitas produktif. Tidak selalu berarti tidur, tetapi bisa juga sambil makan camilan, menonton serial, atau sekadar berbaring.

Fenomena ini populer karena sering dianggap sebagai cara mudah untuk melawan rasa penat akibat rutinitas yang melelahkan.

Gen Z menjadi kelompok yang paling banyak membicarakan tren ini. Budaya digital yang serba cepat dan tekanan sosial membuat mereka mencari ruang aman untuk “bersembunyi” dari dunia luar, dan tempat tidur dianggap lokasi paling nyaman untuk itu.

Sisi Positif Bed Rotting

Meski terdengar negatif, fenomena ini tidak selalu buruk. Dalam kadar tertentu, beristirahat lebih lama bisa memberikan manfaat, antara lain:

  1. Memberi waktu pemulihan tubuh – Setelah hari-hari penuh aktivitas, istirahat panjang membantu otot dan sistem saraf kembali segar.
  2. Mengurangi stres sementara – Menarik diri sejenak dari tekanan dapat menurunkan ketegangan emosional.
  3. Ruang aman bagi pikiran – Tempat tidur bisa menjadi area refleksi pribadi, sehingga seseorang merasa lebih terlindungi.

Baca Juga: Tidur Siang Bikin Gemuk atau Sehat? Penelitian Terbaru Mengungkap Fakta yang Mengejutkan

Risiko Jika Berlebihan

Namun, ketika dilakukan terlalu sering, bed rotting dapat menimbulkan dampak negatif, baik fisik maupun mental. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan adalah:

  • Gangguan pola tidur – Terlalu lama di kasur membuat ritme biologis tubuh terganggu, sehingga sulit tidur di malam hari.
  • Masalah fisik – Duduk atau berbaring lama tanpa gerak berisiko menyebabkan nyeri punggung, pegal, hingga penurunan kebugaran.
  • Efek psikologis – Jika bed rotting dilakukan sebagai cara menghindari masalah, kebiasaan ini justru dapat memperburuk rasa cemas, kesepian, atau gejala depresi.
  • Produktivitas menurun – Waktu yang seharusnya dipakai untuk aktivitas lain bisa habis di tempat tidur, sehingga muncul rasa bersalah.

Tinjauan Psikologi

Dalam psikologi, perilaku bed rotting bisa dikategorikan sebagai bentuk coping mechanism pasif. Artinya, seseorang memilih menghindar sementara dari tekanan dengan cara beristirahat total. Sesekali hal ini bermanfaat, namun bila terlalu sering, bisa menjadi sinyal adanya masalah mental yang lebih dalam.

Baca Juga: Rahasia Air Lemon Sebelum Tidur: Benarkah Bisa Bakar Lemak?

Fenomena ini juga berkaitan dengan konsep self-soothing, yaitu usaha individu menenangkan dirinya sendiri dari rasa tidak nyaman. Bed rotting bisa membantu dalam jangka pendek, tetapi jika dijadikan kebiasaan utama, dikhawatirkan membuat seseorang semakin sulit menghadapi realita.

Psikolog menyarankan pentingnya membedakan antara “istirahat sehat” dan “pelarian diri.” Jika bed rotting dilakukan sesekali untuk memulihkan energi, maka hal tersebut normal. Namun, jika hampir setiap hari dilakukan karena sulit menghadapi kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera mencari bantuan profesional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: very well mind, National Sleep Foundation, APA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X