Cara Menjaga Keseimbangan
Agar fenomena ini tidak membawa dampak buruk, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Tentukan batas waktu – Beri kesempatan untuk istirahat maksimal satu hari, tetapi jangan sampai berulang-ulang tanpa tujuan.
- Selipkan aktivitas ringan – Lakukan peregangan, jalan singkat, atau mandi agar tubuh tetap aktif.
- Gunakan waktu istirahat dengan sadar – Jadikan bed rotting sebagai “me time” untuk membaca atau bermeditasi, bukan hanya berselancar tanpa arah.
- Kenali tanda bahaya – Jika perasaan sedih, cemas, atau kehilangan motivasi semakin kuat, itu bisa menjadi sinyal perlunya dukungan psikolog.
Baca Juga: Tahukah Jam Tidur yang Berantakan Bisa Membuat Anda Stres?
Bed rotting merupakan tren baru yang mencerminkan kebutuhan istirahat dan keinginan untuk menenangkan diri dari tekanan hidup. Dalam batas tertentu, fenomena ini bisa menjadi bentuk self-care yang menyehatkan. Namun, jika dilakukan berlebihan, bed rotting justru bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Kuncinya ada pada keseimbangan. Istirahatlah secukupnya, tetapi tetap imbangi dengan aktivitas sehat dan interaksi sosial. Jika merasa sulit keluar dari kebiasaan ini, penting untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau tenaga profesional.***
Artikel Terkait
Literasi Digital Sejak Dini: Cara Efektif Lindungi Anak dari Dampak Negatif Game Online
Ketika Situasi Tidak Kondusif: Cara Bijak Orang Tua Menenangkan Anak di Tengah Kondisi Rusuh
Ketakutan Kehilangan Pekerjaan karena AI: Alarm Bagi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia
Labubu dan Fenomena Treatonomics, Kemewahan Kecil Pereda Pilu Gen Z di Tengah Krisis Ekonomi
Fenomena Ketawa Karier: Humor sebagai Strategi Bangun Tim yang Lebih Solid