• Senin, 22 Desember 2025

Tahukah Jam Tidur yang Berantakan Bisa Membuat Anda Stres?

Photo Author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 01:16 WIB
Jam tidur yang berantakan bisa sebabkan stres
Jam tidur yang berantakan bisa sebabkan stres

SURATDOKTER.comTidur bukan sekadar waktu untuk beristirahat. Tidur adalah kebutuhan dasar yang memengaruhi hampir semua aspek dalam hidup—mulai dari emosi, fokus, hingga daya tahan tubuh.

Namun, banyak orang masih menganggap remeh jam tidur yang tidak teratur. Padahal, pola tidur yang kacau dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental, terutama dalam memicu stres.

Baca Juga: Tahukah Anda Jarang Terkena Sinar Matahari Bisa Sebabkan Stres?

Mengapa Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Stres?

Kurang tidur mengganggu sistem pemulihan alami tubuh dan otak. Ketika Anda sering tidur larut malam atau kualitas tidur buruk, tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk mengisi ulang energi. Akibatnya, Anda akan merasa lebih lelah secara fisik dan emosional, bahkan sebelum hari dimulai.

Selain itu, ada bagian otak bernama amigdala yang bertanggung jawab dalam memproses emosi. Ketika seseorang tidak cukup tidur, aktivitas amigdala meningkat tajam.

Akibatnya, reaksi emosional menjadi berlebihan. Anda pun menjadi lebih mudah tersinggung, gelisah, atau marah tanpa sebab yang jelas.

Di sisi lain, kurang tidur juga menurunkan kemampuan otak dalam hal konsentrasi, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah. Situasi ini mempersulit seseorang dalam menghadapi tekanan sehari-hari, dan secara tidak langsung menambah beban stres.

Hubungan Tidur dan Gangguan Mental

Tidur yang tidak berkualitas bisa menjadi awal dari munculnya gangguan mental seperti kecemasan berlebih, depresi, atau stres pasca trauma.

Ketiganya memiliki hubungan dua arah dengan insomnia: gangguan mental bisa menyebabkan sulit tidur, dan insomnia bisa memperparah kondisi mental seseorang.

Misalnya, saat sedang cemas, detak jantung meningkat dan tubuh terasa waspada. Otak menafsirkan hal ini sebagai keadaan darurat, sehingga sulit untuk masuk ke fase tidur dalam.

Begitu juga dengan depresi, yang membuat otak tidak bisa beristirahat secara optimal di malam hari, bahkan ketika tubuh sudah kelelahan.

Baca Juga: Tahukah Anda Bahwa Jarang Berolahraga Bisa Meningkatkan Resiko Stres?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: IDN Times, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X