• Senin, 22 Desember 2025

Acinetobacter baumannii: Bakteri Kecil yang Menyebabkan Masalah Besar di Rumah Sakit

Photo Author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:00 WIB
Acinetobacter baumannii
Acinetobacter baumannii

SURATDOKTER.com - Dalam dunia medis, ada banyak jenis bakteri yang menjadi perhatian karena kemampuannya menyebabkan infeksi serius. Salah satunya adalah Acinetobacter baumannii.

Meski tidak sepopuler E. coli atau Salmonella, bakteri ini diam-diam menjadi ancaman nyata, terutama di lingkungan rumah sakit.

Banyak kasus infeksi yang sulit diobati ditemukan berasal dari bakteri ini, dan kondisinya diperparah dengan daya tahan luar biasa terhadap berbagai antibiotik.

Baca Juga: Benarkah Wasabi Bisa Menghilangkan Bakteri dari Sushi Mentah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mengenal Acinetobacter baumannii

Acinetobacter baumannii adalah bakteri berbentuk batang pendek, tidak bergerak, dan bersifat Gram-negatif. Ukurannya sangat kecil dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop.

Bakteri ini bisa bertahan hidup di berbagai permukaan, bahkan dalam kondisi kering sekalipun, membuatnya sangat tangguh di lingkungan rumah sakit.

Mikroorganisme ini termasuk dalam kelompok Acinetobacter, namun yang paling sering menyebabkan infeksi serius pada manusia adalah jenis baumannii.

Ia dikenal sebagai oportunistik, artinya hanya menyebabkan penyakit saat sistem imun seseorang sedang lemah atau terganggu.

Dari Mana Bakteri Ini Berasal?

Bakteri ini banyak ditemukan di tanah, air, dan lingkungan rumah sakit, terutama di tempat-tempat yang kurang steril. Ia bisa hidup di permukaan meja, peralatan medis, ventilator, dan bahkan kulit manusia.

Di rumah sakit, bakteri ini menyebar melalui sentuhan, alat medis yang terkontaminasi, atau tangan petugas kesehatan yang tidak bersih. Penderita dengan luka terbuka, penggunaan alat bantu pernapasan, atau kateter memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi.

Baca Juga: Mengenal Infeksi Bakteri E.Coli: Gejala Hingga Penanganannya

Infeksi Apa yang Bisa Disebabkan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: WHO, CDC

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X