• Senin, 22 Desember 2025

Ketakutan Kehilangan Pekerjaan karena AI: Alarm Bagi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia

Photo Author
- Sabtu, 13 September 2025 | 21:59 WIB
Keresahan menghadapi teknologi AI
Keresahan menghadapi teknologi AI

SURATDOKTER.com - Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini bukan lagi sekadar wacana teknologi, melainkan sudah masuk ke dalam ruang kerja banyak negara.

Kehadirannya membawa dua sisi mata uang: peluang untuk meringankan beban manusia, sekaligus ancaman menggantikan tenaga kerja. Bagi sebagian orang, hal ini lebih menimbulkan rasa cemas daripada rasa lega.

Sebuah laporan internasional berjudul Global Public Opinion on Artificial Intelligence (GPO-AI) yang terbit tahun 2024 memberikan gambaran jelas mengenai hal ini.

Baca Juga: Wamenkomdigi Soroti Penyalahgunaan AI dan Deepfake, Sebut Perempuan dan Anak Rawan Jadi Korban

Survei dilakukan terhadap 1.000 responden dari 21 negara dengan hasil yang mengejutkan. Indonesia termasuk dalam jajaran negara dengan tingkat kekhawatiran tertinggi terhadap risiko pekerjaan yang tergerus oleh mesin.

Indonesia Termasuk Paling Cemas

Dari hasil penelitian, 76 persen responden asal Indonesia menyatakan khawatir pekerjaannya akan tergantikan oleh komputer atau robot dalam 10 tahun ke depan.

Angka ini sejalan dengan India (75 persen) dan Pakistan (72 persen). Ketiga negara ini memang sedang gencar mendorong adopsi teknologi, namun perlindungan bagi pekerja dinilai masih terbatas.

Perbedaan mencolok terlihat di negara maju. Di Jerman, hanya 34 persen responden yang merasa ada risiko pekerjaannya hilang, sementara mayoritas 66 persen merasa tenang.

Jepang bahkan menjadi negara dengan tingkat kecemasan terendah, hanya 5 persen responden yang merasa benar-benar terancam.

Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan tinggi terhadap sistem ketenagakerjaan dan regulasi yang berlaku di negara tersebut.

Baca Juga: Studi Mengungkapkan Menghabiskan Waktu Terlalu Banyak Dengan AI Akan Memperburuk Keterampilan Sosial

Dampak Kesehatan Mental dari Rasa Takut Kehilangan Pekerjaan

Rasa khawatir yang berlebihan bukan sekadar persoalan ekonomi. Kecemasan yang terus-menerus bisa berimbas pada kesehatan mental pekerja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X