SURATDOKTER.com - Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali orang menyamakan skabies dengan kudis, padahal ada perbedaan penting di antara keduanya.
Istilah “kudis” di masyarakat sering digunakan secara umum untuk menyebut gangguan kulit yang menimbulkan rasa gatal dan luka di kulit.
Namun, secara medis, skabies adalah nama pasti dari jenis kudis yang disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei.
Memahami perbedaan keduanya penting, terutama karena pengobatan yang diberikan harus tepat sasaran agar penyakit bisa segera sembuh tanpa memperburuk kondisi kulit.
Baca Juga: Skabies Itu Menular Lewat Apa Saja? Ini Cara Penularannya yang Jarang Disadari
Apa Itu Skabies?
Skabies merupakan kondisi kulit akibat masuknya tungau mikroskopis ke dalam lapisan kulit manusia. Tungau ini kemudian membuat terowongan kecil dan bertelur di sana, yang menyebabkan munculnya reaksi alergi dan gatal yang hebat.
Gatalnya biasanya lebih terasa di malam hari, dan sering kali memburuk ketika penderita berada di lingkungan hangat atau saat tubuh mulai berkeringat.
Keluhan ini sering kali diikuti oleh ruam merah, lepuhan kecil, atau bahkan luka akibat garukan.
Skabies menyebar melalui kontak langsung yang berkepanjangan, seperti saat tidur sekasur, berbagi handuk, atau pakaian dengan penderita.
Dalam lingkungan padat seperti asrama, pondok pesantren, atau kos-kosan, penyakit ini mudah menular dan bisa menjangkiti banyak orang sekaligus.
Kudis Biasa, Apakah Itu Sama?
Istilah “kudis biasa” dalam masyarakat bisa mengacu pada berbagai jenis penyakit kulit, termasuk infeksi bakteri seperti impetigo, reaksi alergi, atau gangguan kulit lainnya yang menimbulkan luka dan gatal. Kudis yang tidak disebabkan oleh tungau tidak termasuk dalam kategori skabies, meskipun tampilannya sekilas tampak mirip.
Perbedaan utamanya terletak pada penyebab dan pola gejala. Kudis akibat infeksi bakteri sering kali disertai dengan cairan kekuningan atau koreng yang mengering. Rasa gatal mungkin ada, namun tidak selalu terasa dominan di malam hari. Selain itu, kudis biasa biasanya tidak menyebar secepat skabies karena tidak melibatkan organisme hidup yang berpindah antar individu.
Artikel Terkait
Apa itu Scabies? Berikut Gejala, Cara Mengobati dan Tanda-tanda Kesembuhannya
Cara Mengobati Penularan Scabies Kucing ke manusia, Pecinta Kucing Wajib Tahu!
Sering Alami Kudis? Berikut Rekomendasi Obat Kudis yang Ampuh Atasi Kudis dengan Cepat
Kenali Tanda Jika Kamu Terkena Penyakit Scabies dan Cara Menanganinya
Benarkah Banyak Anak di Asrama Atau Pondok Pesantren yang Terkena Scabies? Ini Penjelasannya