SURATDOKTER.com - Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei.
Meski ukurannya sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata, dampaknya bisa cukup mengganggu.
Gejala khas dari skabies adalah rasa gatal hebat, terutama pada malam hari, serta munculnya ruam atau benjolan kecil yang terkadang berisi cairan.
Baca Juga: Benarkah Banyak Anak di Asrama Atau Pondok Pesantren yang Terkena Scabies? Ini Penjelasannya
Penyakit ini kerap menyerang anak-anak di asrama, pondok pesantren, serta keluarga yang tinggal di lingkungan padat. Namun, skabies sebenarnya dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia maupun tingkat kebersihan.
Banyak orang mengira bahwa penularan skabies hanya terjadi lewat kontak langsung dengan penderita. Padahal, ada beberapa jalur penularan lain yang jarang disadari oleh masyarakat.
Kontak Langsung Kulit ke Kulit
Penularan utama skabies terjadi melalui kontak langsung dari kulit ke kulit dalam jangka waktu cukup lama.
Ini artinya, aktivitas seperti tidur berdampingan, berpelukan, atau bermain fisik dengan orang yang terinfeksi dapat menyebabkan tungau berpindah ke tubuh orang lain. Oleh karena itu, penyakit ini sangat cepat menyebar di lingkungan tempat tinggal bersama seperti asrama atau rumah kos.
Kontak singkat seperti berjabat tangan umumnya tidak cukup untuk menyebabkan penularan, kecuali pada skabies tipe krusta (jenis yang lebih parah dan sangat menular).
Pada skabies krusta, jumlah tungau di tubuh penderita bisa mencapai ribuan, sehingga risiko menularnya sangat tinggi bahkan dengan kontak ringan sekalipun.
Berbagi Barang Pribadi
Benda-benda yang bersentuhan langsung dengan kulit seperti handuk, pakaian, selimut, atau sprei juga bisa menjadi media penyebaran skabies. Tungau bisa bertahan hidup di permukaan kain selama beberapa hari meskipun tidak menempel pada manusia.
Jika seseorang menggunakan pakaian atau tidur di atas seprai yang sebelumnya digunakan oleh penderita skabies, tungau bisa dengan mudah berpindah dan mulai berkembang biak di tubuh orang baru tersebut.
Inilah mengapa kebiasaan berbagi barang pribadi, terutama di lingkungan komunitas yang padat, menjadi salah satu faktor penyebaran skabies yang tidak boleh diabaikan.
Membiasakan penggunaan barang pribadi secara eksklusif bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penularan.
Artikel Terkait
Apa itu Scabies? Berikut Gejala, Cara Mengobati dan Tanda-tanda Kesembuhannya
Cara Mengobati Penularan Scabies Kucing ke manusia, Pecinta Kucing Wajib Tahu!
Sering Alami Kudis? Berikut Rekomendasi Obat Kudis yang Ampuh Atasi Kudis dengan Cepat
Kenali Tanda Jika Kamu Terkena Penyakit Scabies dan Cara Menanganinya
Benarkah Banyak Anak di Asrama Atau Pondok Pesantren yang Terkena Scabies? Ini Penjelasannya