• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Trombocytopenia Syndrom, Efek Samping Vaksin Covid 19 Astrazanecca

Photo Author
- Minggu, 5 Mei 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi Trombocytopenia syndrom yang harus diwaspadai (my.clevelandclinic.org/health)
Ilustrasi Trombocytopenia syndrom yang harus diwaspadai (my.clevelandclinic.org/health)

SURATDOKTER.com-Baru-baru ini pengembang vaksin Covid 19 mengakui bahwa vaksin yang dikembangkannya memiliki efek samping yakni trombocytopenia syndrom.

Apa itu trombocytopenia syndrom dan bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasannya di bawah ini! 

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Vaksin Covax Bisa Menyebabkan Melemahnya Otot Jantung?

Apa Itu Trombocytopenia Syndrom? 

PT Astrazanecca yang merupakan pabrikan farmasi produsen vaksin Covid 19 asal Inggris mengakui bahwa vaksin yang dikembangkan punya efek langka yakni trombocytopenia syndrom.

Lalu bagaimana masyarakat mengenal Trombocytopenia syndrom yang perlu diwaspadai? 

Mengetahui timbulnya Trombocytopenia syndrom harus dilakukan dengan melakukan serangkaian tes.

Trombocytopenia syndrom adalah suatu gejala pembekuan darah yang ditandai dengan menurunnya kadar trombosit dalam darah. 

Penyakit ini sering dikenal dalam dunia medis dengan sebutan trombocytopenia trombotic yang diinduksi vaksin.

Penyakit yang muncul karena proses vaksinasi memang jarang terjadi. Kasus terjadinya kecil. 

Baca Juga: Cara Meningkatkan Jumlah Trombosit Darah Secara Alami Tanpa Transfusi

Tanda yang paling signifikan adalah berkurangnya aliran darah pada daerah tubuh yang dilakukan vaksinasi.

Kecepatan aliran darah menurun akibat terjadinya pembekuan darah di saluran yang terkena vaksin. 

Gejala yang muncul antara lain sakit kepala terus-menerus, kesulitan bicara, penglihatan kabur dan kejang.

Sering terjadi pada usia dibawah 60 tahun. Bahkan ada yang merasakan nyeri perut hebat akibat syndrom ini. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X