SURATDOKTER.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit umum yang telah diketahui masyarakat. Hipertensi dapat dialami sebelum ataupun pada saat masa kehamilan.
Pada sebagian orang hipertensi dapat mengarah pada preeklamsia yang menyebabkan kondisi kesehatan serius dan memerlukan penanganan khusus. Meskipun hipertensi dan preeklamsia adalah dua kondisi yang berbeda.
Agar lebih memahami perbedaan antara hipertensi dan preeklamsia simak penjelasan berikut!
Baca Juga: Mengenal Sarkopenia: Penurunan Otot di Usia 30 Tahun, Simak Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya
Macam-Macam Hipertensi dalam Kehamilan
1. Hipertensi kronik, sudah dialami sebelum masa kehamilan atau sebelum usia kehamilan 20 minggu dan tidak hilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsia - eklamsia, hipertensi dan proteinuria yang dialami oleh ibu hamil setelah 20 minggu usia kehamilan.
3. Hipertensi kronik, dengan preeklamsia gabungan dari hipertensi kronik dan proteinuria.
4. Hipertensi gestasional, hipertensi pada kehamilan yang tidak diikuti dengan proteinuria hingga 12 minggu pasca persalinan.
Baca Juga: Mengenal Limfedema, Penyakit yang Diderita Pria Obesitas di Tangerang
Gejala Hipertensi pada Kehamilan
Selain tekanan darah tinggi dengan 140 mmHg sistol dan 90 mmHg diastol tidak terdapat gejala lain. Berbeda dengan preeklamsia yang menunjukkan gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai.
Gejala Preeklamsia
Selain tingginya tekanan darah, pada preeklamsia juga diikuti beberapa gejala lain seperti:
1. Mual dan muntah (pada trimester kedua kehamilan)
2. Nyeri di perut bagian atas atau bahu
3. Pembengkakan pada wajah dan tangan
4. Sakit kepala yang tidak kunjung hilang
Artikel Terkait
Preeklamsia: Tanda Bahaya pada Kehamilan yang Terlihat Sepele Namun Sangat Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Janinnya
Ibu Hamil Harus Tahu! Bahaya Preeklamsia Bagi Ibu Hamil
Apa Saja Makanan yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil?