SURATDOKTER.Com - Kehamilan merupakan sebuah kebahagiaan bagi pasangan suami istri yang sedang menantikan buah hati datang ke dunia dan menambah kebahagiaan keluarga. Saking bahagianya, pasutri dan anggota keluarga lain pasti ingin selalu menjaga kondisi ibu dan janinnya sampai hari lahir tiba.
Salah satu menjaga kondisi ibu dan janinnya adalah dengan mengenal tanda bahaya apa saja yang mungkin bisa terjadi. Dengan mengenal tanda bahaya pada kehamilan, maka keluarga akan waspada tentang kondisi ibu hamil dan janinnya.
Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Berikut beberapa tanda bahaya pada kehamilan yang paling sering terjadi
1. Perdarahan Dari Vagina
Ibu yang sedang hamil muda dan mengalami perdarahan bisa berbahaya dan mengancam ibu dan janinnya, karena bisa jadi itu adalah tanda keguguran, hamil anggur atau kehamilan luar kandungan. Jika mengalami perdarahan saat hamil tua, bisa jadi itu merupakan pertanda plasenta menutup jalan lahir.
2. Mual Dan Muntah Sepanjang Kehamilan
Mual dan muntah normal terjadi pada kehamilan awal atau trimester pertama. Tapi jika mual dan muntah terus berlangsung sampai trimester kedua, ini merupakan tanda bahaya pada kehamilan, karena dengan mual dan muntah, ibu hamil jadi kehilangan gizi dan nutrisinya.
3. Janin Kurang Aktif Bergerak
Janin yang sehat biasanya akan bergerak untuk memberitahu ibunya kalau ia aktif dan sehat. Namun kalau janin dirasa kurang bergerak atau mungkin tidak bergerak sama sekali, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan atau bidan. Ini merupakan salah satu tanda bahaya pada janin yang disebabkan ada kondisi tertentu pada ibu dan janin.
4. Demam Tinggi
Demam terjadi karena adanya infeksi di dalam tubuh. Ibu hamil seharusnya tidak boleh kena demam karena akan berdampak tidak baik bagi perkembangan janin yang ada di kandungannya.
5. Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya Lahir
Jika ibu hamil merasa ada air ketuban pecah padahal belum waktunya melahirkan, maka harus segera memeriksakan dirinya ke dokter kandungan atau bidan karena pecah ketuban sebelum waktunya sangat berbahaya bagi kondisi ibu dan janin, karena berpotensi terjadi infeksi dalam kandungan dan bisa juga merupakan tanda kelahiran prematur.
Baca Juga: Diperingati pada 17 November, Begini Cara Mencegah Prematur Selama Kehamilan
Preeklamsia
Preeklamsia adalah keadaan dimana ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi. Biasanya preeklamsia terjadi pada trimester kedua kehamilan. Preeklamsia umumnya tidak terdeteksi dan hanya bisa ketahuan apabila ibu hamil sedang pemeriksaan rutin kehamilan.
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil sangat tidak baik karena bisa mempengaruhi kondisi ibu dan janin, seperti meningkatnya kadar protein dalam urin, menurunnya kadar trombosit dan berpotensi merusak organ tubuh lain.
Tanda-Tanda Preeklamsia
Seperti yang tadi dikatakan diatas, preeklamsia tidak bisa terdeteksi sendiri kecuali melalui pemeriksaan medis saat ibu hamil kontrol. Tapi beberapa tanda yang umum terjadi dan harus diwaspadai adalah;
- Edema kaki
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Nyeri pada bahu dan punggung bawah
- Nyeri pada perut bagian atas
- Pembengkakan pada kaki
Pemeriksaan Preeklamsia
Pemeriksaan untuk mengetahui adanya preeklamsia adalah dengan pemeriksaan antenatal care Dimana dokter akan memeriksa kenaikan berat badan, tekanan darah dan urin pada ibu hamil. Bila dokter mencurigai adanya preeklamsia, maka dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan selanjutnya antara lain;
- Tes darah (Untuk pemeriksaan fungsi ginjal dan hati)
- Pengambilan sampel urin untuk mendeteksi protein dalam urin.
- Tes USG untuk memeriksa perkembangan janin dan volume ketuban.
- USG Doppler untuk memeriksa aliran pembuluh darah pada plasenta
Ibu hamil bisa dikatakan positif preeklamsia apabila kadar tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan disertai dengan tanda-tanda preeklamsia yang tadi disebutkan diatas.
Artikel Terkait
Ibu Hamil Harus Tahu, Ini Sumber Asupan Asam Folat dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Janin
Bolehkah Ibu Hamil Minum Jamu Tradisional? Ini Kata Ahli!
Bahaya Bagi Janin, Ini Makanan Yang Harus Ibu Hamil Hindari Selama Masa Kehamilan