Mengapa Suara Bisa “Habis” atau Menghilang Saat Radang Tenggorokan? Begini Penjelasan Medisnya

SURATDOKTER.com - Banyak orang mengalami situasi ketika sedang radang tenggorokan, tiba-tiba suara menjadi serak, melemah, atau bahkan hilang total.

Kondisi ini sering membuat panik, terutama jika seseorang harus presentasi, mengajar, atau bekerja dengan suara.

Walaupun terlihat sederhana, hilangnya suara ini berkaitan dengan proses peradangan pada bagian tubuh yang sangat kecil namun vital: pita suara.

Baca Juga: Hati-hati! Kesehatan Mulut yang Buruk Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas

Apa yang Terjadi pada Tenggorokan Saat Radang?

Radang tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, alergi, atau iritasi. Saat peradangan terjadi, jaringan di sekitar laring (kotak suara) akan mengalami pembengkakan.

Pemicu paling sering adalah:

• Infeksi virus seperti flu dan batuk pilek
• Infeksi bakteri, misalnya Streptococcus
• Iritasi dari asam lambung pada penderita GERD
• Alergi terhadap debu, bulu hewan, atau cuaca dingin

Pembengkakan ini tidak hanya terasa sebagai nyeri atau panas, tetapi juga memengaruhi fungsi pita suara.

Bagaimana Peradangan Membuat Suara Menghilang?

Pita suara adalah dua lipatan jaringan halus yang bergetar setiap kali kita berbicara. Ketika pita suara sehat, getarannya teratur dan menghasilkan suara yang jernih.

Namun saat meradang:

1. Pita suara membengkak

Pembengkakan membuat pita suara tidak bisa menutup sempurna. Alhasil, getarannya menjadi tidak stabil dan keluarlah suara serak.

2. Getaran melemah

Jika pembengkakan semakin parah, getaran bisa berhenti. Ini membuat suara terdengar sangat pelan, pecah, atau hilang sama sekali—dikenal sebagai laringitis.

3. Produksi lendir meningkat

Radang menyebabkan produksi lendir lebih banyak di tenggorokan. Lendir ini menempel pada pita suara dan menghambat getaran.

Baca Juga: Misophonia: Respons Emosional Berlebih Terhadap Suara Tertentu

4. Suara dipaksa keluar

Ketika seseorang memaksa bicara saat radang, pita suara yang sedang terluka semakin teriritasi. Ini memperpanjang durasi suara hilang dan meningkatkan risiko cedera jaringan.