SURATDOKTER.com - Dalam dunia penurunan berat badan, dua nama suplemen yang sering muncul adalah fat burner dan fat blocker.
Keduanya menawarkan potensi hasil yang menarik bagi individu yang ingin mempercepat proses pembakaran lemak dalam tubuh.
Namun, keduanya memiliki mekanisme kerja yang berbeda, serta manfaat dan risiko masing-masing. Lalu, mana yang sebaiknya dipilih? Ataukah lebih baik menggabungkannya?
Baca Juga: Protein Shake: Minuman Praktis Penambah Asupan Protein, Bermanfaat atau Berisiko?
Mengenal Perbedaan Fat Burner dan Fat Blocker
Sebelum memutuskan mana yang lebih tepat, penting memahami apa sebenarnya yang membedakan fat burner dan fat blocker.
-
Fat burner bekerja dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh, mempercepat proses pembakaran lemak menjadi energi, dan menekan nafsu makan. Produk ini biasanya mengandung kafein, ekstrak teh hijau, L-carnitine, atau capsaicin (senyawa pedas dari cabai).
-
Fat blocker berperan sebagai penghalang proses penyerapan lemak dari asupan makanan yang melewati saluran pencernaan, khususnya di area usus. Salah satu zat yang umum digunakan adalah orlistat, yang mencegah enzim lipase memecah lemak, sehingga sebagian besar lemak tidak terserap dan akan dibuang bersama feses.
Bentuk dan Cara Kerja yang Berbeda
Fat burner biasanya dikemas dalam bentuk kapsul atau bubuk minuman dan dikonsumsi sebelum berolahraga. Kandungannya merangsang tubuh untuk membakar lebih banyak kalori, bahkan saat beristirahat.
Sebaliknya, fat blocker umumnya dikonsumsi sebelum atau bersamaan dengan makan besar. Produk ini bekerja langsung di saluran pencernaan dan tidak masuk ke sistem peredaran darah secara signifikan. Oleh karena itu, efek sampingnya lebih banyak berkaitan dengan sistem cerna.
Manfaat yang Ditawarkan
Kedua jenis suplemen memiliki kelebihan masing-masing:
-
Fat burner cocok bagi mereka yang aktif secara fisik dan ingin mempercepat pembentukan otot atau membakar lemak tubuh. Suplemen ini membantu meningkatkan energi, mempercepat pemulihan pasca latihan, serta menekan rasa lapar.
-
Fat blocker lebih sesuai untuk orang yang ingin mengontrol jumlah lemak yang terserap tubuh dari makanan, terutama bagi yang kesulitan menahan diri dari konsumsi makanan berlemak.
Risiko dan Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Penggunaan suplemen, meskipun berasal dari bahan alami, tetap memiliki potensi efek samping.
-
Fat burner dapat menyebabkan jantung berdebar, susah tidur, kecemasan, sakit kepala, hingga ketergantungan psikologis. Hal ini sering terjadi pada produk dengan kandungan kafein tinggi atau digunakan secara berlebihan.
Artikel Terkait
Diklaim Bisa Menurunkan Berat Badan 10Kilo Dalam Seminggu, Begini Cara Melakukan Diet Tiongkok
Viral! Diet Cacing Pita: Cara Gila Turunkan Berat Badan yang Bikin Mual, Tapi Bikin Kurus?
Mengenal Apa Itu Diet Prana Dengan Konsep yang Benar
Fat Blocker: Suplemen Penangkal Lemak atau Sekadar Janji Kosong?
Fat Burner: Pembakar Lemak atau Sekadar Ilusi? Simak Penjelasan Lengkapnya