• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB
Benarkah menahan bersin bisa merobek saluran pernapasan?
Benarkah menahan bersin bisa merobek saluran pernapasan?

SURATDOKTER.comBersin adalah refleks alami tubuh untuk mengeluarkan partikel asing dari hidung. Namun, sebagian orang kerap menahan bersin dengan cara menutup mulut dan menahan napas.

Tindakan sederhana ini sering dianggap sepele, padahal penelitian medis menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan. Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya robekan pada saluran pernapasan.

Baca Juga: Sindrom ACHOO: Begini Penjelasan Mengapa Orang Bisa Bersin Saat Melihat Matahari

Mengapa Bersin Perlu Dikeluarkan?

Tubuh memiliki mekanisme pertahanan alami melalui bersin. Saat hidung terpapar debu, serbuk, atau partikel asing lain, sistem saraf memicu kontraksi otot di dada dan diafragma. Udara kemudian terdorong keluar dengan kecepatan tinggi, bahkan bisa mencapai lebih dari 160 km/jam.

Tujuan utama dari refleks ini adalah membersihkan saluran pernapasan agar tetap terbuka dan bebas dari gangguan. Jika bersin ditahan, tekanan udara yang seharusnya keluar akan berbalik ke dalam tubuh.

Menahan bersin membuat tekanan udara menumpuk di rongga hidung, tenggorokan, dan dada. Tekanan ini bisa mencapai 20 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. Akibatnya, jaringan yang seharusnya tidak menerima tekanan sebesar itu bisa mengalami cedera.

Beberapa risiko medis yang pernah dilaporkan akibat menahan bersin antara lain:

  1. Robekan pada saluran pernapasan – Tekanan udara yang kuat dapat menyebabkan robekan kecil pada jaringan tenggorokan atau faring. Meski jarang, kasus ini bisa menimbulkan rasa sakit mendadak hingga kesulitan bernapas.
  2. Perforasi gendang telinga – Udara yang terperangkap dapat mengalir ke telinga tengah dan merusak gendang telinga. Gejalanya berupa nyeri hebat dan gangguan pendengaran sementara.
  3. Pecahnya pembuluh darah kecil – Tekanan tinggi dapat membuat pembuluh darah di hidung, mata, atau bahkan otak pecah, sehingga memicu perdarahan ringan.
  4. Komplikasi langka – Beberapa laporan medis mencatat kasus lebih serius, seperti emfisema subkutan (udara masuk ke jaringan bawah kulit) hingga kerusakan pembuluh darah besar.

Baca Juga: Bersin-bersin Karena Alergi Debu, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Beberapa jurnal kedokteran melaporkan kasus nyata dari pasien yang mengalami cedera setelah menahan bersin. Ada pasien yang mengalami robekan pada bagian tenggorokan hingga harus dirawat di rumah sakit. Meskipun kejadian seperti ini tidak sering terjadi, risiko tetap ada terutama pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Perspektif Psikologi dan Kebiasaan Sosial

Menahan bersin sering dilakukan karena alasan kesopanan, seperti saat berada di tempat umum atau pertemuan penting. Ada pula yang merasa malu mengeluarkan suara keras saat bersin.

Dari sisi psikologi sosial, tindakan ini mencerminkan upaya menyesuaikan diri dengan norma lingkungan.

Namun, kebiasaan tersebut sebenarnya tidak sehat. Rasa malu yang berlebihan bisa membuat seseorang mengorbankan kesehatan demi kenyamanan sosial.

Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi kesehatan agar masyarakat tidak menganggap enteng refleks alami tubuh.

Cara Aman Saat Bersin

Bersin memang tidak bisa dihindari, tetapi ada cara aman untuk melakukannya agar tidak mengganggu orang lain:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X