SURATDOKTER.com - Kesehatan mental sering dianggap hanya soal pikiran dan perasaan, padahal tubuh memiliki peran besar di balik kestabilan emosi seseorang. Otak bekerja dengan bantuan berbagai zat kimia dan nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari.
Ketika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi, fungsi otak bisa terganggu dan memicu masalah seperti stres, kecemasan, hingga depresi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin tertentu mampu menjaga keseimbangan hormon dan sistem saraf, sekaligus membantu tubuh menghadapi tekanan psikologis dengan lebih tenang.
Tiga vitamin berikut dikenal memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental dan suasana hati.
Baca Juga: Tips Memaksimalkan Manfaat Serum Vitamin C dengan Waktu Pemakaian yang Tepa
1. Vitamin B Kompleks – Penguat Energi dan Penstabil Emosi
Vitamin B kompleks mencakup kelompok besar seperti B1 (tiamin), B6 (piridoksin), B9 (asam folat), dan B12 (kobalamin). Semua jenis vitamin B bekerja sebagai pendukung utama sistem saraf dan produksi energi di dalam otak.
Kekurangan vitamin B, terutama B6, B9, dan B12, dapat menurunkan kadar serotonin dan dopamin, dua hormon penting yang mengatur suasana hati dan motivasi. Kondisi ini sering dikaitkan dengan gejala depresi ringan hingga berat.
Penelitian dalam Journal of Psychopharmacology menunjukkan bahwa suplementasi vitamin B kompleks secara rutin dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan performa kognitif pada individu dengan tekanan kerja tinggi.
Sumber alami vitamin B kompleks bisa ditemukan dalam telur, hati, kacang-kacangan, ikan, bayam, alpukat, dan biji-bijian utuh. Bagi vegetarian atau penderita gangguan pencernaan, suplemen vitamin B12 bisa menjadi alternatif untuk mencegah kekurangan yang sering menyebabkan kelelahan dan suasana hati mudah berubah.
Vitamin D – “Vitamin Sinar Matahari” yang Menjaga Keseimbangan Mood
Vitamin D sering disebut sebagai vitamin sinar matahari karena tubuh memproduksinya saat kulit terkena paparan sinar matahari pagi. Selain berperan dalam pembentukan tulang, vitamin D juga berpengaruh besar terhadap sistem saraf pusat dan kestabilan emosi.
Penelitian di Journal of Affective Disorders menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah berhubungan erat dengan meningkatnya risiko depresi, terutama pada orang yang jarang terkena sinar matahari.
Vitamin ini berperan dalam pembentukan serotonin—neurotransmitter yang berfungsi mengatur perasaan bahagia dan tenang.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kekurangan vitamin D bisa membuat tubuh terasa lemas, mudah murung, dan kehilangan semangat. Paparan matahari selama 10–15 menit setiap pagi sudah cukup membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami.
Sumber vitamin D lain bisa didapat dari ikan berlemak seperti salmon dan sarden, kuning telur, susu fortifikasi, serta suplemen vitamin D3 bila diperlukan.
Artikel Terkait
Bahaya Tersembunyi Vitamin B6 Berlebih: Suplemen Blackmores Terancam Gugatan Massal
Vitamin B6: Sahabat Tubuh yang Bisa Jadi Ancaman Jika Berlebihan
Serum Vitamin C vs Suplemen Kolagen, Mana yang Lebih Efektif untuk Kulit Cerah dan Kenyal?
Tips Memaksimalkan Manfaat Serum Vitamin C dengan Waktu Pemakaian yang Tepa
Sakit Punggung Bawah Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin D — Ini Penjelasan Medisnya