Viral! Diet Cacing Pita: Cara Gila Turunkan Berat Badan yang Bikin Mual, Tapi Bikin Kurus?

SURATDOKTER.com- Berapa banyak orang yang rela menyiksa diri demi tubuh kurus? Diet ketat, puasa ekstrem, olahraga gila-gilaan, semua sudah biasa. Tapi bagaimana kalau ada orang yang rela menelan cacing hidup demi angka timbangan yang turun drastis?

Kedengarannya seperti lelucon menjijikkan, tapi ini sungguh-sungguh terjadi. Diet cacing pita bukan hanya nyata, tapi pernah ngetren, bahkan digandrungi karena dianggap “jalan pintas” menuju tubuh ideal. T

ren gila ini kembali viral dan bikin banyak orang bertanya: diet ekstrem ini mitos atau fakta? Efektif atau justru mengancam nyawa?

Tubuh Langsing Tanpa Usaha? Selamat Datang di Diet Cacing Pita

Ceritanya begini: kamu menelan pil kecil yang berisi telur cacing pita. Telur itu menetas di perutmu, lalu tumbuh menjadi cacing dewasa sepanjang meteran yang hidup dan bersarang di usus. Kerjanya?

Menyerap nutrisi dari makanan yang kamu makan, sehingga kamu “terlihat” makan banyak, tapi kalori yang diserap tubuh minim. Hasilnya: berat badan turun cepat, tanpa perlu diet atau olahraga. Terdengar seperti mimpi indah bagi pejuang diet? Atau lebih mirip mimpi buruk?

Diet ini muncul sejak abad ke-19 dan sempat dipromosikan dengan tagline yang luar biasa nekat: “Kurus tanpa usaha, cukup dengan cacing!” Bahkan di awal abad ke-20, ada iklan pil diet berisi telur cacing pita yang diklaim “aman” dan “alami.” Kenyataannya? Jauh dari aman, malah nyaris bunuh diri perlahan.

Baca Juga: Tahukan Kamu Cacing Parasit Bisa Masuk ke Dalam Telur: Ini Cara Mendeteksinya

Cacing Pita: Parasit atau Personal Trainer?

Cacing pita bukan teman diet, dia parasit sejati. Ukurannya bisa mencapai 2 hingga 10 meter di dalam tubuh manusia. Dia menempel di usus dengan kait tajam, menghisap nutrisi, dan kadang berpindah ke organ lain termasuk otak dan mata. Beberapa kasus infeksi cacing pita menyebabkan kejang, kebutaan, bahkan kematian.

Efek “samping” diet cacing pita ini bukan main-main:

1. Sakit perut kronis

2. Mual, muntah, dan diare tak terkendali

3. Malnutrisi parah dan kerontokan rambut

4. Anemia dan kelelahan ekstrem

5. Risiko infeksi otak (neurocysticercosis)