• Senin, 22 Desember 2025

Memahami dan Menangani ODGJ : Kenali Macam Pengobatan Pasien Gangguan Jiwa

Photo Author
- Jumat, 23 Februari 2024 | 19:52 WIB
Ilustrasi Gangguan Jiwa (https://www.freepik.com/author/pikisuperstar)
Ilustrasi Gangguan Jiwa (https://www.freepik.com/author/pikisuperstar)

Suratdokter.com - Gangguan jiwa, atau lebih dikenal sebagai gangguan mental atau gangguan kesehatan mental, merujuk pada kondisi kesehatan yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan fungsi sosial seseorang.

Gangguan jiwa dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, mulai dari masalah emosional sehari-hari hingga kondisi yang signifikan dan merusak fungsi sehari-hari.

Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikososial.

Diagnosis dan pengelolaan gangguan jiwa melibatkan kerjasama antara individu yang terkena, keluarga, dan profesional kesehatan mental seperti psikiater, psikolog, atau pekerja sosial klinis.

Pengobatan dapat mencakup terapi kognitif perilaku, terapi obat, terapi bicara, dan dukungan sosial.

Penting untuk diingat bahwa orang dengan gangguan jiwa dapat hidup secara produktif dengan dukungan yang sesuai, termasuk perawatan medis dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala gangguan jiwa.

Contoh Diagnosa gangguan jiwa

Contoh diagnosa gangguan jiwa akan sangat bervariasi tergantung pada gejala dan kondisi spesifik yang dialami oleh individu.

Diagnosa ini biasanya diambil dari panduan diagnostik resmi, seperti DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) atau ICD-10 (International Classification of Diseases).

Berikut adalah beberapa contoh diagnosa gangguan jiwa:

  1. Depresi Mayor (Major Depressive Disorder):
    • Kriteria Diagnostik: Satu atau lebih episode depresi mayor yang ditandai oleh perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat atau kesenangan, gangguan tidur atau nafsu makan, perasaan lemah atau kelelahan, pikiran tentang kematian atau bunuh diri, dan gangguan konsentrasi.
  2. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder):
    • Kriteria Diagnostik: Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan tentang berbagai hal, kesulitan mengendalikan kekhawatiran, ketegangan otot, ketidaknyamanan perut, dan gejala fisik lainnya selama enam bulan atau lebih.
  3. Skizofrenia (Schizophrenia):
    • Kriteria Diagnostik: Dua atau lebih gejala selama sebagian besar waktu dalam suatu periode satu bulan atau lebih, termasuk waham, halusinasi, bicara tidak terorganisir, perilaku yang sangat terganggu, atau gejala negatif seperti kurangnya ekspresi emosional.
  4. Gangguan Bipolar I:
    • Kriteria Diagnostik: Setidaknya satu episode manik yang melibatkan periode mood yang meningkat, tingkat energi yang tinggi, kebutuhan tidur yang berkurang, dan perilaku impulsif. Episode depresi juga mungkin terjadi.
  5. Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder):
    • Kriteria Diagnostik: Adanya obsesi (pikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu) dan kompulsi (perilaku repetitif yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan) yang signifikan dan mempengaruhi fungsi sehari-hari.
  6. Gangguan Makan Anoreksia Nervosa:
    • Kriteria Diagnostik: Penurunan berat badan yang signifikan, ketakutan berlebihan terhadap berat badan atau bentuk tubuh, dan ketidakmampuan untuk memandang tubuh secara realistis.

Penting untuk diingat bahwa diagnosa gangguan jiwa haruslah dilakukan oleh profesional kesehatan mental berlisensi setelah melakukan evaluasi menyeluruh dan mempertimbangkan gejala serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Diagnosis ini merupakan dasar untuk merencanakan perawatan yang sesuai bagi individu yang bersangkutan.

Bagaimana pengobatan pada pasien gangguan jiwa?

Pengobatan pada pasien gangguan jiwa bisa bervariasi tergantung pada jenis gangguannya, tingkat keparahan, dan kebutuhan individu pasien.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Benarkah Menahan Bersin Bisa Merobek Saluran Pernapasan?

Jumat, 26 September 2025 | 15:44 WIB

Lebih Efektif Mana, Teh Pelangsing Hangat atau Dingin?

Kamis, 18 September 2025 | 22:25 WIB

Terpopuler

X