Lebih Efektif Mana: Konsumsi Kreatin Sebelum atau Sesudah Latihan?

SURATDOKTER.com - Kreatin adalah salah satu suplemen paling populer di kalangan penggemar olahraga dan binaraga.

Suplemen ini dikenal mampu meningkatkan kekuatan, mendukung performa, serta membantu pembentukan otot.

Namun, pertanyaan klasik yang sering muncul adalah: lebih baik mengonsumsi kreatin sebelum atau setelah latihan?

Sejumlah penelitian terbaru mengisyaratkan bahwa mengonsumsi kreatin setelah latihan justru dapat memberikan hasil pertumbuhan otot yang lebih optimal dibanding sebelum latihan.

Mari kita bahas lebih dalam mengapa hal ini bisa terjadi.

Baca Juga: Fenomena Bed Rotting: Antara Istirahat Sehat dan Tanda Masalah Psikologis

Apa Itu Kreatin dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Kreatin merupakan senyawa alami yang terdapat di dalam otot, terutama berfungsi dalam produksi energi cepat. Saat melakukan aktivitas intens seperti angkat beban, tubuh membutuhkan energi instan.

Di sinilah kreatin bekerja dengan membantu regenerasi adenosin trifosfat (ATP), sumber energi utama otot.

Dengan cadangan kreatin yang cukup, tubuh mampu melakukan repetisi lebih banyak, meningkatkan kekuatan, dan mendorong adaptasi otot dalam jangka panjang.

Konsumsi Kreatin Sebelum Latihan

Banyak orang memilih mengonsumsi kreatin sebelum latihan dengan harapan energi akan langsung meningkat. Memang, kreatin bisa memberi sedikit dorongan dalam performa karena membantu menambah ketersediaan energi otot.

Namun, efek ini tidak serta-merta instan seperti kafein. Kreatin bekerja dengan cara meningkatkan cadangan fosfokreatin otot secara bertahap, bukan hanya dalam satu kali konsumsi.

Karena itu, perbedaan signifikan dalam performa langsung saat latihan sebenarnya tidak begitu terasa.

Baca Juga: Niatnya Biar Fit, Tapi Olahraga Malah Bikin Cepat Tua? Ini Penjelasannya yang Perlu Kamu Tahu

Konsumsi Kreatin Setelah Latihan

Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi kreatin setelah latihan mungkin lebih bermanfaat bagi pertumbuhan otot. Alasannya sederhana: setelah latihan, otot berada dalam kondisi lebih reseptif terhadap nutrisi.