SURATDOKTER.com - Anak-anak adalah makhluk yang rapuh sekaligus tangguh. Mereka bisa tertawa dalam duka, tapi juga bisa menyimpan luka dalam diam.
Ketika seorang anak mengalami kekerasan, baik fisik maupun emosional, bekasnya tak selalu terlihat di permukaan. Luka batin kerap tersembunyi, namun dampaknya bisa sangat dalam dan berjangka panjang.
Oleh sebab itu, edukasi tentang kesehatan mental anak pasca trauma menjadi penting agar proses pemulihan berjalan tepat.
Baca Juga: Seorang Remaja di Cirebon Hendak Akhiri Hidup Karena Depresi, KINI Jadi Anak Angkat Dedi Mulyadi
Trauma pada Anak: Lebih dari Sekadar Luka Fisik
Kekerasan atau pengalaman buruk yang dialami seorang anak, seperti penyiksaan, penelantaran, atau peristiwa mengerikan lainnya, bisa memicu trauma psikologis.
Trauma pada anak tidak selalu tampak seperti pada orang dewasa. Anak bisa menunjukkan perubahan perilaku seperti menjadi lebih pendiam, mudah marah, sulit tidur, sering menangis, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga mengalami gangguan konsentrasi.
Kondisi ini dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Jika dibiarkan tanpa intervensi, trauma bisa berkembang menjadi gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan jangka panjang, bahkan depresi di masa remaja atau dewasa.
Maka dari itu, perhatian serius terhadap kondisi mental anak pasca kekerasan perlu diberikan sama pentingnya dengan perawatan fisik.
Pendekatan Awal: Lingkungan Aman dan Penuh Kasih
Langkah awal yang paling penting dalam memulihkan anak dari trauma adalah menciptakan lingkungan yang aman secara emosional. Anak yang baru saja mengalami kekerasan akan sulit mempercayai orang dewasa.
Oleh karena itu, pendamping—baik itu keluarga, pengasuh, maupun petugas sosial—harus menunjukkan bahwa mereka hadir bukan untuk menghakimi, tetapi untuk melindungi.
Menjaga rutinitas sehari-hari juga bisa membantu anak merasa lebih stabil. Aktivitas yang terstruktur, tidur yang cukup, dan waktu bermain yang menyenangkan akan memberi rasa tenang.
Baca Juga: Anak 7 Tahun Diduga Disiksa Ayahnya, Terdapat Luka Bakar di Tubuh Korban
Artikel Terkait
Setelah Jam Malam Anak Sekolah, Terbit Larangan Guru Kasih PR untuk Siswa di Jabar
Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim karena Barak Militer dan Dianggap Melanggar Hak Anak: Mungkin Mau Cari Perhatian
Benarkah Banyak Anak di Asrama Atau Pondok Pesantren yang Terkena Scabies? Ini Penjelasannya
Anak 7 Tahun Diduga Disiksa Ayahnya, Terdapat Luka Bakar di Tubuh Korban
Seorang Remaja di Cirebon Hendak Akhiri Hidup Karena Depresi, KINI Jadi Anak Angkat Dedi Mulyadi