Ahli psikologi perkembangan menjelaskan bahwa bullying sosial bisa merusak hubungan pertemanan, membangun ketidakpercayaan pada orang lain, dan memicu perasaan terisolasi.
Menghadapi situasi ini, penting bagi korban untuk membangun relasi sehat di luar lingkaran sosial yang toksik, menyibukkan diri dalam aktivitas yang positif, dan jika perlu, berkonsultasi dengan psikolog agar tidak terjebak dalam tekanan batin yang berkepanjangan.
4. Bullying Digital (Cyberbullying)
Dengan kemajuan teknologi, kekerasan psikologis kini berpindah ke dunia maya. Cyberbullying bisa berbentuk komentar jahat di media sosial, penyebaran foto atau informasi pribadi, hingga pesan mengancam.
Karena sifatnya yang bisa terjadi kapan saja dan tersebar luas, dampaknya sering kali lebih berat daripada bentuk bullying lainnya.
Para pakar menyarankan agar korban tidak terpancing untuk membalas pelaku. Sebaliknya, disarankan untuk memblokir akun pelaku, menyimpan bukti digital, dan melaporkan ke platform media sosial atau pihak berwenang.
Bila tekanan sudah terlalu berat, mencari bantuan profesional sangat dianjurkan agar kondisi emosional bisa kembali stabil.
Baca Juga: Senior PPDS Undip Palak Juniornya Untuk Bayar Joki Tugas
Bullying dalam bentuk apa pun merupakan ancaman serius terhadap kesehatan mental. Tidak semua orang mampu menghadapi tekanan semacam ini sendirian.
Oleh karena itu, membekali diri dengan pengetahuan tentang tipe-tipe bullying dan cara menyikapinya merupakan langkah penting untuk perlindungan diri.
Menciptakan lingkungan yang mendukung, saling peduli, dan berani bicara menjadi kunci untuk menghentikan siklus kekerasan ini.***
Artikel Terkait
Kasus Bully Merajalela! Siswi di Cimahi Bunuh Diri Karena Depresi di Bully 3 Tahun!
Studi : Anak yang Kerap Dimarahi dan Dipukul Orang Tua Berisiko Alami Penyusutan Volume Otak serta Gangguan Cemas dan Depresi
Heboh Pernikahan Dini di Lombok, Berapa Usia Minimal Menikah Menurut UU?
Studi Mengungkapkan Bahwa Marahnya Ayah Akan Lebih Diingat Daripada Ibu, Walaupun Marahnya Ayah Lebih Jarang
Bocah 8 Tahun Meninggal Karena Balon Helium