SURATDOKTER.com - Sebuah kasus tragis mengguncang kota Cimahi. Seorang siswi SMA meninggal setelah mengalami perundungan (bully) di sekolahnya.
Kasus ini menyoroti masalah perundungan yang terus terjadi di lingkungan sekolah dan dampaknya yang sangat merusak bagi korban.
Kronologi Kejadian
Siswi SMK asal Cimahi ini mengalai kejang-kejang serta gundah menyebut nama seseorang yang diduga nama pelaku.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, siswi berinisial N ini telah mengalami bully selama 3 tahun. Mulai dari bully secara verbal hingga fisik, semua telah dilalui oleh N sebagai korban bully.
Awalnya N tidak mau memperkarakan kasus ini, namun karena sang ibu, Aminah, mengetahui bahwa perundungan ini masih berlanjut, akhirnya melaporkan kasus ini ke sekolah. Namun, Aminah mengaku kecewa lantaran respon dari pihak sekolah yang sangat terlambat.
Aminah juga mengatakan bahwa dirinya telah mendatangi rumah pelaku yang justru tidak ada respon iba maupun rasa bersalah. “Justru terus-terusan membela anaknya” Ungkap Aminah.
Beberapa hari setelahnya N mengalami kejang hingga sempat dibawa ke rumah sakit, diduga kejang dan gejala yang dialami N adalah ungkapan rasa marah yang tidak bisa terealisasikan.
Setelah diberikan perawatan hingga kondisinya sempat membaik, namun tragisnya pada tanggal 30 Mei N dinyatakan meninggal karena depresi parah yang dialaminya. N pun dimakamkan pada keesokan harinya.
Baca Juga: Kenali Generasi Strawberry: Lonjakan Kasus Bullying, Dampak dan Cara Mencegah
Dampak Perundungan
Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya dampak perundungan terhadap kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Menurut psikolog anak, Dr. Siti Rahmawati, perundungan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, penurunan prestasi akademik, dan dalam kasus yang ekstrem, bunuh diri. "Anak-anak yang menjadi korban bully merasa terisolasi, tidak berdaya, dan kehilangan harga diri," jelas Dr. Siti.
Baca Juga: Kenali Tanda Korban Bullying sebelum Terlambat agar Tidak Ada Lagi Kasus Percobaan Bunuh Diri
Langkah Pencegahan
Para ahli menekankan pentingnya pendidikan karakter dan empati sejak dini untuk mencegah perundungan. Sekolah dan orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. Selain itu, pelatihan bagi guru dan staf sekolah dalam mengenali tanda-tanda perundungan dan cara menanganinya juga sangat penting.***
Artikel Terkait
Cegah Kolesterol Saat Idul Adha, Ini Dia Tips Sehat Makan Besar untuk Merayakan Qurban!
Sang Pembunuh dalam Diam? Intip Data Peningkatan Kematian Akibat Stroke di Indonesia!
Alami Gagal Ginjal Kronis? Ini Cara Tepat Merawatnya Agar tidak Komplikasi dan Semakin Parah
Seseorang Bermain Judi Online Karena Bosan: Apa Penyebab Lain yang Bisa Membuat Kecanduan?
Gejala Kolesterol Naik Setelah Makan Daging Kurban: Salah Satunya Jadi Mudah Mengantuk