Dalam bukunya, ia menyarankan agar kita tidak hanya fokus pada pencapaian dan hasil, tetapi lebih kepada menerima diri kita dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada.
Lalu, bagaimana cara mengatasi sifat perfeksionis yang merugikan ini? Berikut adalah beberapa kiat dari Dr. Hendriksen untuk membantu meringankan beban perfeksionisme yang sering kita rasakan:
1. Pisahkan Kinerja dan Harga Diri
Banyak orang mengaitkan nilai diri mereka dengan seberapa baik mereka melakukan sesuatu. Namun, Dr. Hendriksen mengingatkan kita bahwa kita tidak hanya ditentukan oleh kinerja atau hasil yang kita capai. Fokuslah pada hubungan yang kita bangun, nilai-nilai yang kita anut, dan hal-hal yang memberi kita kebahagiaan dalam hidup. Dengan memisahkan kinerja dari harga diri, kita bisa mengurangi tekanan untuk selalu sempurna.
2. Kurangi Kritik Terhadap Diri Sendiri
Seringkali, orang yang perfeksionis cenderung terlalu keras terhadap diri mereka sendiri. Dr. Hendriksen menyarankan agar kita tidak menganggap serius pikiran kritis kita. Pikiran tersebut hanyalah suara dalam pikiran kita, bukan fakta. Cobalah untuk mendengarkan pikiran tersebut tanpa terlalu larut dalamnya. Ini membantu kita untuk tidak terlalu memperburuk perasaan diri.
3. Berlatih Belas Kasih Terhadap Diri Sendiri
Memiliki belas kasih terhadap diri sendiri berarti memberi izin untuk tidak selalu mencapai tujuan yang telah kita tetapkan. Kadang-kadang, yang kita butuhkan adalah istirahat atau waktu untuk diri sendiri. Ini bisa berupa tidur tambahan, atau bahkan hanya menikmati secangkir kopi di pagi hari. Belas kasih membantu kita menghadapi rasa sakit dan stres dengan cara yang lebih lembut.
4. Izinkan Kemalasan dan Waktu Luang
Kita sering merasa tertekan untuk selalu produktif. Namun, Dr. Hendriksen mengingatkan kita bahwa istirahat juga sangat penting. Cobalah untuk menikmati waktu tanpa melakukan hal yang produktif. Lakukan aktivitas yang benar-benar kamu nikmati tanpa merasa terbebani oleh keharusan untuk meningkatkan diri, seperti menonton film atau membaca buku yang ringan.
5. Fokus pada Pekerjaan, Bukan pada Diri Sendiri
Perfeksionisme sering kali memfokuskan perhatian kita pada hasil dan bagaimana hal itu mencerminkan diri kita. Dr. Hendriksen menyarankan agar kita lebih fokus pada pekerjaan yang kita lakukan, bukan pada penilaian diri sendiri. Anggap pekerjaan itu sebagai tugas yang harus diselesaikan dengan baik, tanpa menilai diri kita berdasarkan hasil akhir.
Baca Juga: Transformasi Mood dalam Hitungan Detik: Temukan Genre Musik Kamu yang Pas!
Perfeksionisme memang bisa mendorong kita untuk bekerja keras dan mencapai banyak hal, namun jika dibiarkan tanpa kontrol, sifat ini bisa membahayakan kesehatan fisik dan mental.
Dengan belajar menerima ketidaksempurnaan, mengurangi tekanan, dan memberi waktu untuk diri sendiri, kita bisa mengatasi perfeksionisme yang merugikan.
Jangan lupa bahwa kita lebih dari sekadar hasil yang kita capai; kita adalah manusia dengan kelemahan dan kekuatan yang harus dihargai.***
Artikel Terkait
Pekerjaan yang Cocok untuk Melankolis yang Perfeksionis
Mengenal Kepribadian Perfeksionis, Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
5 Tips Mengurangi Sifat Perfeksionis Agar Tidak Berlebihan
Perfeksionis Tapi Deadliner, Karena Pemalas atau Prokrastinasi?
Mengenal Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif: Lebih dari Sekadar Perfeksionis