SURATDOKTER.com - Banyak orang beranggapan bahwa perfeksionisme adalah sifat positif yang dapat mendorong seseorang untuk mencapai tujuan besar.
Namun, tahukah kamu bahwa sifat ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental?
Perfeksionisme, meski sering dianggap sebagai dorongan untuk bekerja lebih keras, pada kenyataannya bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang serius.
Menurut Dr. Ellen Hendriksen, seorang psikolog klinis, sifat perfeksionis bukan hanya sekadar keinginan untuk sempurna, tetapi juga bisa berujung pada perasaan tidak pernah cukup baik, yang mengarah pada stres dan gangguan kesehatan.
Perfeksionisme sering kali muncul dalam bentuk standar yang sangat tinggi yang kita tetapkan untuk diri sendiri. Hal ini mungkin tampak positif, tetapi bisa mengarah pada perasaan gagal jika tidak tercapai.
Baca Juga: 8 Cara Membangun Boundaries Untuk Menjaga Kesehatan Mental Anda
Banyak orang yang merasa tertinggal atau tidak memenuhi ekspektasi, meskipun mereka sudah berusaha keras. Dr. Hendriksen mengungkapkan bahwa perfeksionisme bukan hanya tentang mengejar kesempurnaan, tetapi tentang ketidakmampuan untuk merasa cukup baik meskipun sudah melakukan yang terbaik.
Sifat ini, meskipun dapat bermanfaat dalam pekerjaan yang memerlukan ketelitian seperti di bidang medis, dapat membawa dampak buruk jika terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.
Perfeksionisme berhubungan dengan banyak masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Bahkan, kondisi fisik seperti migrain dan masalah gastrointestinal juga dapat muncul sebagai akibat dari tekanan mental yang dihasilkan oleh perfeksionisme.
Baca Juga: Merasa Lelah dan Sulit Fokus? Mungkin Anda Mengalami Brain Fog!
Dr. Hendriksen berbagi pengalamannya pribadi, mengakui bahwa ia juga pernah berjuang dengan perfeksionisme.
Ia bahkan menulis bukunya yang berjudul How to Be Enough: Self-Acceptance for Self-Critics And Perfectionists sebagai bentuk perjuangannya untuk menerima diri sendiri dan mengatasi sifat perfeksionis.
Artikel Terkait
Pekerjaan yang Cocok untuk Melankolis yang Perfeksionis
Mengenal Kepribadian Perfeksionis, Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
5 Tips Mengurangi Sifat Perfeksionis Agar Tidak Berlebihan
Perfeksionis Tapi Deadliner, Karena Pemalas atau Prokrastinasi?
Mengenal Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif: Lebih dari Sekadar Perfeksionis