Mereka yang rentan terhadap gangguan mental berisiko lebih besar mengalami serangan panik atau flashback, yang dapat memengaruhi stabilitas emosional dan kehidupan sehari-hari mereka.
Pada tingkat yang lebih ekstrem, ada kemungkinan untuk mengembangkan gangguan kejiwaan permanen.
Selain itu, dampak jangka panjang dari penggunaan psikedelik pada otak juga harus dipertimbangkan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dapat mengubah cara otak memproses informasi, merusak memori jangka panjang, dan mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.
Baca Juga: Sering Mendengarkan Musik, Ternyata ini Manfaatnya untuk Kesehatan Mental!
Secara keseluruhan, meskipun psikedelik memiliki potensi dalam beberapa terapi medis, dampak buruknya terhadap kesehatan jiwa, mental, dan hidup seseorang tidak bisa dianggap sepele.
Oleh karena itu, penting untuk lebih berhati-hati dalam memandang penggunaan psikedelik.
Jika digunakan dengan pengawasan medis yang ketat dan untuk tujuan terapeutik yang jelas, psikedelik mungkin memiliki manfaat terbatas.
Pemahaman yang tepat dan kesadaran akan risiko-risiko ini sangat penting untuk melindungi individu dari efek berbahaya psikedelik pada jangka panjang.***
Artikel Terkait
No Depresi-Depresi! Inilah 5 Mainan Penghilang Stres yang Bisa Anda Bawa ke Kantor
7 Jenis Narkoba yang Sering Disalahgunakan dan Bahayanya bagi Kesehatan
Melacak Jejak Narkoba dalam Tubuh, Mana Cara yang Paling Efektif?
Penuaan Selalu Membawa Depresi, Mitos atau Fakta?
Kisah Driver Ojol yang Dijebak untuk Antar Narkoba, Langsung Lapor BNN