SuratDokter.com - Gangguan kesehatan jiwa atau sering disebut sebagai ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) merupakan salah satu isu kesehatan yang semakin mendapatkan perhatian.
Terutama di kalangan remaja, masalah ini menjadi semakin serius. Sebuah riset terbaru mengungkapkan bahwa jumlah remaja yang menderita gangguan jiwa di Indonesia mencapai 2,45 juta.
Angka ini tentu memprihatinkan dan memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak.
Riset ini dilakukan oleh tim dari lembaga kesehatan nasional yang melakukan survei dan pengumpulan data dari berbagai sekolah dan institusi pendidikan di seluruh Indonesia.
Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, serta pemeriksaan medis yang dilakukan oleh profesional kesehatan jiwa.
Survei ini melibatkan remaja usia 12-18 tahun yang berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.
Hasil Penelitian
Hasil riset menunjukkan bahwa sekitar 2,45 juta remaja di Indonesia mengalami berbagai jenis gangguan jiwa, mulai dari depresi, kecemasan, hingga gangguan bipolar dan skizofrenia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka ini antara lain tekanan akademik, masalah keluarga, serta pengaruh media sosial yang negatif.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah! Kesembuhan ODGJ Bergantung pada Peran dari Keluarga dan Lingkungan!
Distribusi Geografis
Riset juga menemukan bahwa prevalensi ODGJ di kalangan remaja bervariasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Pada wilayah perkotaan, angka ODGJ pada remaja cenderung lebih tinggi daripada wilayah pedesaan.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tekanan hidup yang lebih tinggi dan akses yang lebih mudah ke teknologi yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi:
- Tekanan Akademik: Tuntutan akademik yang tinggi dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada remaja.
Artikel Terkait
Tips Merawat ODGJ dengan Tepat
Mengenal ODGJ, Jenis- Jenis dan Langkah Penanganannya
Benarkah Remaja di Indonesia Dikategorikan Sebagai ODGJ? Simak Faktanya!