Ibu Menjadi Kejam Karena Kondisi Ini. Waspadai Baby Blues Syndrome, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

SURATDOKTER.com-International Classification of Diseases 11th Revision (ICD-11) melaporkan bahwa pada 2019, terdapat lebih dari 900 juta manusia hidup dengan kecemasan dan depresi.

Angka tersebut bahkan meningkat pesat karena adanya pandemi COVID-19. Kondisi depresi paling sering terjadi pada wanita, salah satunya adalah depresi pasca melahirkan.

Dilansir dari dirjen yankes bahwa salah satu kondisi psikologis pada ibu yang baru saja melahirkan adalah baby blues. 

Apa itu Baby Blues? 

Baby blues adalah perasaan sedih, cemas, atau mudah marah yang biasanya terjadi dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah melahirkan.

Sekitar 70-80% ibu baru mengalami kondisi ini. Gejala baby blues cenderung ringan dan sementara, berbeda dengan depresi pascamelahirkan yang lebih parah dan memerlukan perawatan lebih intensif.

Baca Juga: Para Ibu, Stop Bandingkan Anakmu Dengan Anak Orang Lain Ini Dampaknya

Gejala Baby Blues

Gejala baby blues bisa bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya, tetapi beberapa gejala umum meliputi:

1. Perubahan Mood
2. Kelelahan Berlebihan
3. Kesulitan Tidur
4. Kecemasan
5. Menangis Tanpa Alasan Jelas
6. Mudah Tersinggung
7. Kehilangan Nafsu Makan

Gejala tersebut biasanya akan mereda dalam waktu kurang lebih 1 sampai 2 minggu.

Namun, jika gejala tersebut berlangsung lebih lama atau menjadi sangat parah hingga membuat ibu merasa tertekan dan kehilangan kendali, hal ini mungkin menandakan bahwa ibu mengalami depresi pasca melahirkan.

Penyebab Baby Blues

Meskipun penyebab pasti baby blues belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan terjadinya baby blues meliputi:

1. Perubahan Hormonal

Setelah melahirkan, terjadi penurunan drastis hormon estrogen dan progesteron, yang dapat mempengaruhi mood.

2. Kelelahan Fisik

Proses persalinan dan merawat bayi yang baru lahir sangat melelahkan secara fisik, terutama pada ibu yang baru pertama melahirkan.