Berbagi pengalaman tentang kecemasan dapat membantu mengurangi beban yang dirasakan akibat tekanan tersebut.
Anda dapat memilih untuk berbicara dengan orang yang Anda percayai dan merasa nyaman dengannya, seperti teman, anggota keluarga, atau bahkan seorang profesional di bidang kesehatan mental.
Dengan bercerita, Anda dapat menerima dukungan emosional serta masukan yang mungkin membantu Anda mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
4. Menekankan Pentingnya Kualitas Tidur
Meskipun temuan dari survei tahun 2018 terhadap 400.000 orang menunjukkan bahwa hampir sepertiga orang dewasa tidur kurang dari 6 jam setiap malam, CDC menganjurkan tidur minimal 7 jam per hari.
Meningkatkan kebiasaan tidur Anda dapat dicapai dengan:
- Tidurlah saat Anda merasa lelah
- Menahan diri dari menonton televisi atau membaca di tempat tidur
- Membatasi penggunaan ponsel, tablet, atau komputer di tempat tidur
- Memilih untuk bangun daripada berguling-guling di tempat tidur
- Pindah ke ruangan lain, meskipun hanya sebentar, jika sulit tidur
- Menghindari konsumsi kafein, makanan berat, dan nikotin sebelum tidur
- Mempertahankan ruangan gelap dengan suhu yang nyaman
- Catat pikiran Anda sebelum tidur
- Tetapkan rutinitas waktu tidur yang konsisten dengan tidur pada waktu yang kira-kira sama setiap hari
Baca Juga: Mengelola Pola Tidur Anak selama Momen Lebaran: Tips agar Tetap Teratur
5. Melakukan Aktivitas Fisik
Berolahraga adalah salah satu cara mengurangi anxiety berlebihan karena bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik.
Melalui olahraga, kadar hormon kortisol yang menyebabkan stres dapat ditekan, sementara hormon endorfin dilepaskan untuk meningkatkan perasaan bahagia.
Oleh karena itu, rutin berolahraga sangat dianjurkan untuk menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik, yang dapat membantu mempertahankan kebugaran tubuh serta meningkatkan mood.
Mulailah dengan aktivitas ringan seperti jogging, berenang, atau hanya berjalan-jalan.
6. Melakukan Pernapasan Dalam
Bernapas secara pendek dan cepat sering terjadi saat mengalami kecemasan.
Hal ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, rasa pusing atau pingsan, bahkan serangan panik.
Oleh karena itu, latihan pernapasan dalam dapat membantu mengembalikan pola pernapasan yang normal dan mengurangi gejala kecemasan pada saat itu juga.
7. Mengonsumsi Makanan Seimbang
Tingkat gula darah yang rendah, dehidrasi, atau bahan kimia dalam makanan olahan seperti pemanis buatan, pewarna buatan, dan pengawet dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
Diet yang tinggi gula juga dapat berdampak pada perubahan mood.
Artikel Terkait
Mengenal Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan) dan Cara Menanganinya
Apakah Seorang Ekstrovert Bisa Mengalami Social Anxiety? Kecemasan Berlebih sampai Ketakutan Bertemu Orang
Kenali 3 Jenis Gangguan Kepribadian yang Masuk Kategori Cluster C, Penuh Kecemasan dan Suka Menghindar Salah Satu Cirinya
Benarkah Anxiety Disorder dapat Mempengaruhi Kinerja Seseorang? Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mengenal Sindrom Iritasi Usus Besar, Benarkah Stres dan Kecemasan Menjadi Pemicu Gangguan Pencernaan Tersebut?