Dampak Hyper Independence
Kebanyakan, orang-orang yang hyper independence hanya memakai topeng kemandirian.
Mereka mencegah diri sendiri dari rasa sakitnya penolakan, pengabaian, dan dikecewakan oleh orang lain.
Namun, seiring waktu berjalan pertahanan diri ini hanya akan menimbulkan dampak buruk. Seperti, meningkatnya rasa kesepian, mudah lelah, resiko cemas berlebihan bahkan depresi.
Selain itu, mereka yang membanggakan kemandirian namun berlebihan ini pada akhirnya akan kehilangan energi.
Tapi, lagi-lagi daripada membiarkan orang lain mengetahui keadaan mereka. Orang hyper independence pasti lebih memilih isolasi diri yang dampaknya jangka panjang pada kesehatan mental.
Dan faktanya, isolasi diri akan berakibat fatal dan sering dikaitkan dengan resiko kematian dini lebih tinggi.
Hubungan Hyper Independence dengan Trauma
Seperti pembahasan sebelumnya, trauma memiliki peran penting dalam menentukan tingkat kemandirian seseorang.
Karena bentuk perlindungan diri, kemandirian berlebihan ini muncul sebab pengalaman traumatis di masa lalu.
Seorang psikolog asal Amerika mengatakan bahwa, kemandirian dapat berkembang dari trauma atau perilaku yang pernah dicontohkan sebagai satu-satunya cara mengatasi atau bertahan hidup.
Kecenderungan saat kecil pernah disakiti secara kasar oleh orang tua dalam segi fisik dan mental atas permintaan atau meminta bantuan atas kebutuhan juga menjadi penyebab saat dewasa mengalami hyper independence.
Baca Juga: Narcissistic Parenting: Jadikan Anak Sebagai Aksesoris dan Tumbuh Tanpa Rasa Aman
Di alam bawah sadar, mereka ditampar oleh fakta-fakta masa lalu yang selalu membayangi. Pada akhirnya mereka berpikir, tidak ada yang dapat membantu diri selain dengan usaha sendiri.
Hal ini dapat berlangsung hingga dewasa, meski mereka bertemu dengan orang yang dengan senang hati menawarkan bantuan atau akan selalu ada. Kepercayaan terhadap ini sangat sulit untuk dibuat lagi.
Setelah membaca artikel ini, semoga kamu tidak termasuk kedalam kategori ini, ya. Ingatlah selalu, hidup pasti dan akan butuh bantuan orang lain.
Mandiri itu harus, tapi tidak setiap saat. Kamu punya ruang yang banyak bila hanya diisi oleh dirimu sendiri. ***
Artikel Terkait
Inilah Penyebab Besar Kesepian Berdasarkan Studi, Simak Cara Mengatasinya
Sering Merasa Kesepian Bisa Jadi Gangguan Kepribadian Ambang, Simak Dampaknya Bagi Kesehatan
Waspadai Mati Rasa Sebagai Indikasi Depresi, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Mengenal Second Choice dalam Pertemanan: Fase Seseorang Saat Merasa Bukan Prioritas, Sama Kah dengan Toxic Friendship?
Denial: Kepribadian Menyangkal Kenyataan yang Membawa Masalah Pada Kesehatan Mental, Begini Cara Mengatasinya