SURATDOKTER.com - Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) adalah masalah kesehatan mental umum yang menyebabkan pasien berulang kali memikirkan dan berperilaku yang tidak dapat mereka kendalikan.
Misalnya terus-menerus memeriksa untuk memastikan setrika sudah dicabut atau terlalu sering mencuci tangan karena takut kuman.
Ketika penderita OCD mencoba mengabaikan atau menghentikan obsesinya, mereka menjadi tertekan dan cemas berlebihan.
Bagaimanapun, penderita OCD merasa harus bertindak kompulsif untuk mengurangi stres.
Sekalipun orang tersebut mencoba mengabaikan pikiran-pikiran menjengkelkannya, dia akan melakukannya lagi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghadapi Seseorang yang Suka Gaslighting?
Gejala OCD dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan pasien, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga hubungan.
Orang dengan masalah kesehatan mental ini biasanya menghabiskan setidaknya satu jam melawan obsesi (pikiran cemas) dan kompulsi (perilaku berulang).
Inilah sebabnya mengapa gangguan obsesif-kompulsif perlu diobati.
Pengobatan OCD sebenarnya melibatkan kombinasi farmakoterapi dan terapi perilaku.
Namun, ada beberapa pilihan sederhana yang juga dapat digunakan untuk mengobati OCD.
Gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Penderita OCD mungkin tidak menyadari bahwa obsesi dan kompulsinya berlebihan dan tidak rasional.
Faktanya, obsesi dan kompulsif tersebut menyita banyak waktu dan mengganggu kehidupan sehari-hari pasien bahkan fungsi sosial.
Obsesi adalah pemikiran atau dorongan yang berulang dan terus-menerus yang menyebabkan kesusahan atau kecemasan.
Artikel Terkait
Sering Dikira Sama, Padahal ini Perbedaan OCD dan Perfeksionis
Seringkali Dianggap Mirip, Apa yang Membedakan Bipolar dan BPD?
Mengapa Seseorang Dapat Memiliki Gangguan Kepribadian? Simak Penyebabnya!
Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid, Ada Tips untuk Mengatasinya Lho!
Dampak Gangguan Kepribadian Histrionik yang Hobi Drama jika Tak Ditangani dengan Tepat