SURATDOKTER.com - Momen seorang ibu yang baru melahirkan sang buah hati tentunya merupakan suatu hal yang membahagiakan. Namun, tidak sedikit ibu-ibu di luar sana yang mengalami perasaan sedih dan depresi pasca melahirkan.
Seperti kejadian di Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, seorang Ibu berinisial GR (21) membuang bayinya sendiri di selokan. Bayi yang baru dilahirkan tersebut ditemukan warga sekitar dalam keadaan masih hidup pada Senin malam (15/1) dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dari informasi yang disampaikan oleh Polres Metro Depok, ibu sang bayi mengalami depresi pasca melahirkan dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Depok.
Kejadian ini sering dikaitkan dengan istilah baby blues. Perlu diketahui, selain baby blues, ada kondisi lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dan bahkan bisa lebih parah dibandingkan baby blues. Inilah yang disebut sebagai Postpartum Depression.
Apa itu postpartum depression? Mengapa masih banyak orang yang tidak bisa membedakannya dengan gejala baby blues? Simak artikel ini sampai selesai
Baca Juga: Pasca Melahirkan Istri Mengalami Baby Blues, Bagaimana Sebaiknya Suami Harus Bersikap?
Pengertian Postpartum Depression
Postpartum depression merupakan salah satu gangguan psikologis yang bisa menyerang 1 dari 5 wanita pasca melahirkan.
Gejalanya sendiri sangat mirip dengan baby blues, yaitu merasakan kesedihan, lelah, dan depresi pasca melahirkan.
Berbeda dengan baby blues yang durasinya relatif sebentar (sekitar 5 hari sampai 2 minggu), postpartum depression bisa bertahan hingga satu tahun lamanya.
Menurut para ahli, postparatum depression merupakan salah satu faktor penyebab kematian pasca melahirkan, yaitu sekitar 20%.
Siapa yang Bisa Berisiko Terkena Postpartum Depression?
Postpartum depression mungkin bisa saja terjadi lebih parah pada salah satu orang ketimbang orang lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor:
- Adanya riwayat gangguan kecemasan atau gangguang psikologis lainnya seperti bipolar dan depresi. Wanita yang pernah mempunyai riwayat gangguan psikologis berisiko 30% sampai 35% terkena postpartum depression.
- Riwayat keluarga yang sebelumnya juga pernah ada terkena postpartum depression.
- Tim peneliti dari Johns Hopkins Women’s Mood Disorders Center memprediksi adanya gen tertentu yang bisa memperbesar risiko terkena postpartum depression.
Gejala Postpartum Depression
Gejala umum postpartum depression meliputi:
- Rasa marah, kesal dan lelah
- Sering menangis
- Hilang nafsu makan
- Merasa tak berenergi, ingin tidur terus menerus
- Merasa hampa dan tidak terhubung dengan dunia luar
- Insomnia dan mengalami mimpi buruk
- Merasa gagal sebagai seorang ibu
- Obsesif dan sering berpikir yang tidak baik
- Keinginan mengakhiri hidup
- Kesulitan membentuk hubungan dengan bayinya sendiri
- Menyiksa diri dan buruknya bisa menyakiti atau mengabaikan bayinya
- Ingin lari dari kenyataan
- Mengasingkan diri dari orang-orang terdekat
Bagaimana Cara Menolong Orang yang Terkena Postpartum Depression?
Jika ada seseorang yang menunjukkan gejala yang telah disebutkan di atas pada masa awal pasca melahirkan, segera konsultasikan ke dokter atau bidan sebelum semakin parah.
Artikel Terkait
5 Alasan Mengapa Wanita Terkadang Bosan Menjadi Ibu
Kenapa Ibu Bisa Mengalami Baby Blues Pasca Persalinan? Ketahui Beberapa Penyebabnya!
Waspada! Pengaruh Buruk Stres Bagi Ibu Hamil dan Perkembangan Janin
Bahaya Stres pada Ibu Hamil dan Langkah-langkah Pencegahannya
Mengenal Baby Blues Syndrome Serta Bahayanya Untuk Ibu dan Bayi