Orangtua Wajib Tahu, Begini Cara Untuk Membangun Nilai Ketahanan Anak Dalam Mengelola Kesulitan Dalam Hidup

Baca Juga: Biotin vs Vitamin D: Mana yang Lebih Baik Untuk Mengatasi Kerontokan Rambut, Temukan Jawabannya Disini

Menetapkan batasan dalam penggunaan perangkat elektronik dan mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas offline dapat membantu mereka memutuskan hubungan dengan dunia maya dan fokus pada pengembangan koneksi di dunia nyata.

Ini adalah hal yang penting untuk membangun ketahanan anak dalam mengelola kesulitan dalam hidup.

2. Mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah 

Mendidik remaja untuk memprioritaskan kesejahteraan fisik, emosional, dan mental memberikan pesan bahwa kesehatan mereka penting.

Baca Juga: Perut Kembung Setelah Makan? Ketahuilah Akibat dan Cara Mencegahnya di Sini

Melakukan olahraga teratur, menjaga pola makan seimbang, cukup tidur, latihan mindfulness, latihan pernapasan, menulis jurnal, dan terlibat dalam upaya kreatif seperti seni atau musik diketahui dapat berfungsi sebagai cara yang sehat untuk memproses emosi dan meningkatkan perawatan diri.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengajari anak dalam mengidentifikasi perasaan dan mengekspresikannya dengan cara yang konstruktif. 

Hal ini dapat mencegah penekanan emosi dan meningkatkan kecerdasan emosional.

Baca Juga: 6 Cara Enak Mengkonsumsi Bawang Putih Bagi Penderita Kolesterol dan Diabetes

3. Biasakan untuk membicarakan kegagalan

Penting bagi generasi muda diajari menerima kegagalan. Hal ini sebagai kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berkembang, tetapi bukan sebagai cerminan harga diri mereka.

Ketika mereka memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran, mereka akan lebih mampu bertahan dan tetap optimis ketika menghadapi kesulitan dalam hidup.

Itu adalah salah satu cara terpenting untuk meningkatkan ketahanan pada anak dalam mengelola kesulitan dalam hidup.

Baca Juga: Diet Karbohidrat: Apakah Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

4. Mendorong penetapan tujuan dan harapan yang realistis

Anak-anak harus dibimbing dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, baik yang berkaitan dengan akademis, hobi, atau pengembangan pribadi.

Harapan yang tidak realistis dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan stres pada anak.

Penting untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai dengan kekuatan dan minat individu remaja.

Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung : Coba Cara Sederhana Ini Untuk Menurunkan Berat Badan

5. Menemukan lingkungan sekolah dan perguruan tinggi yang mendukung

Sekolah dan perguruan tinggi memainkan peran penting dalam pengembangan generasi muda.

Sekolah dan perguruan tinggi perlu untuk mengadakan program dalam meningkatkan kecerdasan emosional, kesadaran kesehatan mental, merayakan kegagalan dan inisiatif anti-intimidasi alias bully.

Ini dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan kesejahteraan.