Jika wajah bayi tampak membiru atau napasnya tersendat, segera cari bantuan medis. Selain itu, penting untuk mencatat durasi kejang, karena informasi ini bisa membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan yang diperlukan.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bayi Kejang
Saat menghadapi bayi yang sedang kejang, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah mencoba menahan gerakan tubuh bayi agar berhenti gemetar. Tindakan ini tidak akan menghentikan kejang, justru bisa menyebabkan cedera pada bayi.
Baca Juga: Demam Pada Saat Hamil, Apakah Akan Berdampak Pada Bayi? Ini Cara Mengatasinya!
Selain itu, memasukkan benda ke dalam mulut bayi harus dihindari. Ada anggapan keliru bahwa seseorang yang kejang bisa menelan lidahnya, padahal ini tidak benar.
Memaksa mulut bayi tetap terbuka dengan benda asing justru bisa berisiko menyebabkan cedera atau menyumbat jalan napas.
Memberikan makanan, minuman, atau obat saat bayi masih dalam kondisi kejang juga sebaiknya tidak dilakukan. Bayi hanya boleh diberi sesuatu melalui mulut setelah benar-benar sadar dan mampu menelan dengan baik.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?
Meskipun sebagian besar kejang berhenti dengan sendirinya, ada kondisi tertentu yang mengharuskan bayi segera mendapatkan perawatan medis.
Jika kejang terjadi untuk pertama kalinya, sebaiknya bayi segera dibawa ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Kejang yang berlangsung lebih dari lima menit atau terjadi berulang kali tanpa bayi benar-benar sadar di antara episode kejang juga memerlukan pertolongan medis segera.
Selain itu, jika bayi mengalami kesulitan bernapas, wajah tampak membiru, atau tidak merespons setelah kejang berakhir, orang tua harus segera mencari bantuan darurat.
Jika kejang terjadi setelah bayi mengalami cedera, misalnya terjatuh dan terbentur kepala, pemeriksaan lebih lanjut juga perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang menyertai kejang.
Bayi yang mengalami demam tinggi disertai kejang juga harus mendapatkan perhatian khusus dari tenaga medis.
Artikel Terkait
Sering dianggap Sama, ini Perbedaan Kejang dan Epilepsi: Orang Tua Harus Tahu
Jangan Panik Bila Anak Kejang saat Demam. Ini Cara Mengatasinya
Memberikan Kopi dapat Mencegah Anak Alami Kejang, Ini Mitos atau Fakta?
Anak Usia 10 Tahun Kejang Setelah Disuntik di Puskesmas, Diduga Malpraktik
Siswa SD Kejang Saat Bermain Kasti Lalu Tak Lama Meninggal Sebelum Sempat Dibawa ke Puskesmas