• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Toxic Shock Syndrome: Infeksi Langka yang Bisa Mematikan

Photo Author
- Minggu, 16 Februari 2025 | 19:57 WIB
Toxic shock syndrome dapat menyebabkan ruam yang menyebar luas seperti terbakar matahari (NEJM) (NEJM)
Toxic shock syndrome dapat menyebabkan ruam yang menyebar luas seperti terbakar matahari (NEJM) (NEJM)

SURATDOKTER.com – Toxic shock syndrome (TSS) adalah kondisi medis langka namun berbahaya yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri tertentu, seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dan memengaruhi berbagai organ dalam tubuh.

Meskipun awalnya dikaitkan dengan penggunaan tampon pada wanita, TSS juga bisa menyerang siapa saja, termasuk pria dan anak-anak, melalui luka terbuka, operasi, atau infeksi kulit lainnya.

Penyebab utama dari TSS adalah masuknya bakteri ke dalam aliran darah dan pelepasan racun yang dapat memicu reaksi sistem kekebalan tubuh secara berlebihan.

Reaksi ini menyebabkan peradangan yang meluas dan berisiko menyebabkan kegagalan organ dalam waktu singkat.

Karena sifatnya yang agresif, TSS sering kali membutuhkan perawatan medis darurat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Baca Juga: Pengalaman Menggunakan Menstrual Cup, Produk Pengganti Softex dan Tampon

Banyak kasus TSS berawal dari infeksi ringan yang tidak segera ditangani, sehingga bakteri memiliki waktu untuk berkembang dan menyebarkan racunnya.

Oleh karena itu, memahami bagaimana bakteri ini masuk ke tubuh sangat penting dalam mengenali risiko yang ada. Infeksi kulit, luka operasi, serta penggunaan alat kesehatan tertentu dapat menjadi jalur masuk utama bagi bakteri penyebab TSS.

Gejala Toxic Shock Syndrome

Gejala TSS sering muncul tiba-tiba dan berkembang pesat. Penderita mungkin mengalami demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan ruam kemerahan pada kulit yang mirip dengan sunburn.

Selain itu, dapat terjadi kemerahan pada mata, mulut, dan tenggorokan, serta penurunan tekanan darah yang drastis yang dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan.

Jika tidak segera ditangani, TSS dapat berujung pada kegagalan organ seperti ginjal, hati, atau jantung.

Penggunaan tampon superabsorben yang terlalu lama merupakan salah satu faktor risiko utama TSS pada wanita menstruasi.

Tampon yang penuh darah menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu, luka pada kulit, seperti luka bakar, luka operasi, atau luka terbuka lainnya, juga dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri penyebab TSS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X