SURATDOKTER.com - Indonesia hanya memiliki dua musim dalam satu tahun. Dan salah satu musim tersebut adalah musim hujan. Pada musim hujan, perkembangan nyamuk Aedes aegypti jauh lebih meningkat dari biasanya.
Hal ini tentu saja mengakibatkan tingkat penyebaran dan penularan penyakit demam berdarah semakin tinggi di Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat harus terus waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah ini. Sebab walau banyak penderita yang bisa sembuh, penyakit ini memiliki kecenderungan berkembang menjadi penyakit yang lebih fatal jika sampai terjadi dengue shock syndrome.
Lantas apa sebenarnya dengue shock syndrome (DSS) itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, suratdokter telah menyusun penjelasan yang lengkap kepada pembaca melalui artikel ini.
Baca Juga: Ragam Manfaat Buah Bit Bagi Kesehatan dan Kecantikan Kulit, Penting untuk Diketahui!
Apa itu Dengue Shock Syndrome (DSS)
Dengue shock syndrome atau yang disingkat DSS adalah infeksi oleh virus dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi. DSS juga merupakan komplikasi dari demam berdarah dengue yang sudah masuk dalam kategori parah.
Proses terjadinya dengue shock syndrome pada DBD biasanya terjadi selama 2-7 hari dan mengalami penurunan setelahnya. Namun, harus tetap hati-hati, komplikasi biasanya terjadi pada fase tersebut.
Komplikasi paling banyak terjadi pada hari ke 3 – 4 sejak hari pertama sakit. Hal ini harus diperhatikan karena jika tidak ditangani dengan cepat maka komplikasi akan mengakibatkan syok dengan resiko kematian.
Penyakit DSS biasanya lebih cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan menyerang orang dewasa dan orang tua.
Beberapa kasus ditemukan wanita yang terserang DSS lebih parah daripada pria.
Baca Juga: 10 Jenis Buah yang Bantu Menjaga Kelembapan Kulit Selama Puasa
Gejala Dengue Shock Syndrome (DSS)
Pada umumnya, dengue shock syndrome memiliki beberapa gejala setelah tergigit nyamuk yang terinfeksi. Dan gejala-gejala tersebut meliputi:
- Sakit perut yang parah;
- Muntah secara terus menerus;
- Suhu tubuh berubah-ubah/tidak stabil;
- Nafas menjadi cepat;
- Denyut nadi cepat dan lemah;
- Adanya tanda-tanda pendarahan pada saluran pencernaan, gusi, hidung, dan kulit bagian bawah (titik-titik kemerahan pada kulit);
- Keringat dingin dan mudah lelah; dan
- Kebingungan.
Dan menurut WHO, seseorang yang dinyatakan terserang penyakit dengue shock syndrome memiliki tanda-tanda seperti berikut ini:
- Demam yang berlangsung 2-hari;
- Memiliki tanda hemoragik;
- Jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3; dan
- Meningkatnya permeabilitas vaskula
Baca Juga: Daftar Resep Minuman Buka Puasa yang Sehat dan Segar untuk Keluarga di Rumah
Artikel Terkait
Mitos atau Fakta, Sering Digigit Nyamuk Merupakan Tanda Kolesterol Tinggi, Begini Penjelasannya!
Kasus DBD di Indonesia Meningkat, Simak Golongan Darah yang Disukai Nyamuk
Kenali Bedanya Cikungunya dan DBD! Disebabkan Oleh Nyamuk yang Sama? Yuk Cari Tahu Faktanya!
Ingin Wajah Cerah Dan Sehat? Berikut Ini Tips Menghilangkan Mata Panda Agar Kulit Terlihat Fresh
Makanan Apa Saja Yang Menjadi Pantangan untuk Penderita DBD? Ini dia urutannya!