- Aktivitas yang memberikan tekanan besar pada ibu jari atau jari
- Gerakan jari yang berulang
- Kondisi medis tertentu seperti rheumatoid arthritis, diabetes, asam urat, infeksi, atau kemungkinan tumor di telapak tangan atau jari
- Lebih sering terjadi pada pria atau wanita di atas usia 45 tahun
- Menggenggam benda dengan kuat dalam waktu lama
- Riwayat cedera di telapak tangan atau pangkal jari
Gejala Trigger Finger
Gejala trigger finger biasanya muncul perlahan dan sering kali tanpa adanya cedera yang jelas.
Namun, kondisi ini dapat timbul setelah penggunaan tangan yang berlebihan atau intens, terutama pada aktivitas yang melibatkan gerakan mencubit dan menggenggam.
Gejala yang mungkin dirasakan meliputi:
- Benjolan lunak di pangkal jari atau ibu jari pada sisi telapak tangan
- Nyeri ketika menekuk atau meluruskan jari
- Sensasi tersangkut, berbunyi "klik," atau terkunci saat menggerakkan jari atau ibu jari
Kekakuan dan sensasi terkunci biasanya terasa lebih parah setelah jari beristirahat, seperti saat bangun tidur di pagi hari.
Gejala ini bisa berkurang seiring dengan penggunaan tangan yang lembut dan berkelanjutan sepanjang hari.
Baca Juga: Polidaktili: Mengenal Lebih Dekat Kelainan Jari Tangan dan Kaki
Treatment Trigger Finger
Secara umum, trigger finger dapat diatasi melalui beberapa langkah berikut:
1. Perawatan Mandiri
Anda dapat mencoba perawatan mandiri untuk meredakan gejala trigger finger sebagai langkah awal:
- Istirahatkan tangan dari aktivitas yang dapat memicu kondisi ini, seperti berkebun, mengetik, atau pekerjaan lain yang memberi tekanan berlebih pada tendon ibu jari. Beri waktu bagi tendon untuk pulih.
- Lakukan latihan peregangan jari secara perlahan untuk membantu mengembalikan kelenturan tendon.
- Pijat lembut jari yang kaku dengan tekanan ringan dan gerakan melingkar, terutama di pangkal jari yang terasa nyeri pada bagian telapak tangan, selama beberapa menit.
2. Pengobatan
Jika perawatan mandiri tidak cukup meredakan gejala, pengobatan tambahan bisa dilakukan:
- Konsumsi obat anti nyeri dan anti inflamasi nonsteroid yang dijual bebas untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
- Injeksi steroid untuk mengurangi peradangan di area yang terkena.
- Penggunaan splint untuk menstabilkan jari yang terdampak.
3. Operasi Trigger Finger
Jika gejala tidak kunjung membaik dengan perawatan konservatif atau terus kambuh selama lebih dari 6 bulan, operasi dapat menjadi solusi untuk memperbesar ruang gerak tendon fleksor pada jari.
Tendon fleksor adalah tendon yang membantu jari menekuk saat ditarik oleh otot-otot tangan.
Baca Juga: Jari Tangan Mencengkram Akibat Stroke: Ini Dia Cara Mengatasinya!
Operasi dianjurkan untuk kondisi berikut:
- Gerakan jari atau tangan terbatas hingga mengganggu fungsi jari, ibu jari, atau tangan, serta menimbulkan nyeri di lengan bawah.
- Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa nyeri, seperti pekerjaan, olahraga, atau kegiatan lainnya.
- Kondisi jari semakin memburuk, seperti sering menjatuhkan benda, sulit mengambil benda, atau kesulitan menggenggam.
Itulah penjelasan mengenai trigger finger atau stenosing tenosynovitis. Dengan penanganan yang tepat, penderita trigger finger dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa nyeri atau keterbatasan. Semoga bermanfaat!
Artikel Terkait
Virus Marburg di Rwanda Afrika Kembali Jadi Sorotan!
Nyeri Haid Hebat? Bisa Jadi Indikasi Menstruasi Retrograde: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Waspada! 8 Gejala Serangan Jantung Ini Sering Diabaikan.
Benarkah Gondongan Hanya Terjadi Satu Kali Seumur Hidup? Ini Dia Jawabannya Hinga Komplikasinya!
Kolera: Gejala Hingga Cara Menanganinya!