• Senin, 22 Desember 2025

Gelombang Baru Covid-19 di Singapura, Gejalanya Lebih Parah?

Photo Author
- Senin, 27 Mei 2024 | 22:49 WIB
Gelombang Baru Covid-19 di Singapura
Gelombang Baru Covid-19 di Singapura

SURATDOKTER.com – Covid-19 rupanya kembali melanda Singapura. Gelombang baru Covid-19 memiliki varian baru yaitu varian KP.1 dan KP.2.

Varian in termasuk kedalam subvarian baru yang disebut “FliRT”. Varian ini sebelumnya telah dilaporkan juga telah menyebar ke tempat lain di dunia.

Varian tersebut telah mencatat lebih dari dua pertiga kasus orang yang terinfeksi virus Covid-19 di negara tetangga Indonesia.

Baca Juga: Anak Usia 10 Tahun Kejang Setelah Disuntik di Puskesmas, Diduga Malpraktik

Lalu, seperti apakah varian terbaru Covid-19? Cek fakta-faktanya!

Seperti yang dilansir oleh Channel News Asia (CNA) pada Selasa (21/5/2024), para ilmuwan melaporkan bahwa KP.1 dan KP.2 termasuk dalam kelompok varian Covid-19 FliRT yang merupakan keturunan varian JN.1 dari varian Omicron.

Pada Bulan Mei 2024, KP.2 diklasifikasikan oleh WHO sebagai ‘Varian Dalam Pemantauan’.

Baca Juga: Ini Dia Manfaat Makan Buah di Pagi Hari dan Referensi Jenis yang Bagus Dikonsumsi untuk Mengawali Sehat

Hal ini memberikan sinyal pada otoritas kesehatan masyarakat bahwa varian ini perlu prioritas pemantauan.

KP.2 sendiri telah terdeteksi pertama kali di India pada awal Januari 2024. Sejak itu, virus ini dominan di Amerika Serikat dan menyumbang kurang lebih sebanyak 28% infeksi di negara tersebut pada pertengahan Mei.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), angka tersebut naik dari 1% dari pertengahan Maret menjadi 6% pada pertengahan April.

Baca Juga: Obat Nyamuk Bakar VS Cair Mana Yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan

KP.2 juga telah menyebar ke negara lain, antara lain China, Thailand, Australia, Selandia Baru, dan Inggris.

Menurut ahli virologi, David Ho di Universitas Columbia yang dikutip oleh New York Times, terdapat sedikit adanya perbedaan protein lonjakan KP.2 dan mungkin membuatnya lebih baik dalam menghindari pertahanan kekebalan tuuh manusia dan lebih menular daripada JN.1

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X