• Senin, 22 Desember 2025

Waspada! Seorang Pria di Hongkong Ditemukan Terpapar Virus B Setelah Diserang Monyet Liar: Tingkat Kematian Virus Ini Sangat Tinggi

Photo Author
- Minggu, 21 April 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi penyakit mempunyai dampak mematikan. Freepik/Freepik - suratdokter.com
Ilustrasi penyakit mempunyai dampak mematikan. Freepik/Freepik - suratdokter.com

SURATDOKTER.com - April 2024, santer tersebar berita mengenai kejadian pertama virus B yang menginfeksi manusia di Hongkong. Karena biasanya virus B hanya menginfeksi hewan saja.

Ditemukannya kasus pasien yang terinfeksi virus B di Hongkong ini, berarti menegaskan telah terjadi kasus yang sangat jarang terjadi yaitu perpindahan penyakit dari binatang ke manusia.

Diduga kuat hewan yang menularkan virus B pada pria itu adalah dari seekor monyet. Oleh karena itu, para ahli menyarankan kepada masyarakat agar menghindari sentuhan atau kontak fisik dengan monyet atau bahkan juga melarang memberi makan pada monyet pembohong.

Laporan tertulis bahwa pada akhir Februari 2024, seorang pria (37 tahun) diserang oleh sekelompok monyet di taman nasional negara Kam San, Hongkong.

Lalu pada Kamis (21 Maret 2024), pria tersebut dilarikan ke IGD rumah sakit Yan Chai dengan gejala demam dan tingkat kesadaran yang menurun.

Pria itu juga pada akhirnya mengalami keadaan yang kristis dan dirawat di ruang perawatan intensif.

 Baca Juga: Cara Mengatasi Darah Beku di Kuku Tangan dan Kaki, Simak Juga Penyebabnya!

Apakah Itu Virus B?

Virus B dikenal juga dengan sebutan virus simiae manusia. Penularan pada manusia biasanya terjadi karena adanya kontak fisik dengan monyet atau kera.

Kera memang lebih rentan terkena virus B ini namun biasanya tidak memiliki gejala atau bahkan memiliki gejala yang ringan. Virus B ini juga bahkan bisa tetap tidak aktif di dalam tubuh kera.

Namun menurut pusat pengontrol dan pencegahan penyakit (CDC) AS, virus ini bisa menjadi mematikan bagi primata lainnya termasuk pada simpanse dan monyet caphucin.

Secara alami, kera ini membawa virus melalui air liur, urin, dan tinja mereka. Jadi manusia bisa tertular saat menganggur atau dicakar oleh kera yang terinfeksi.

Sejak virus B ini ditemukan pada tahun 1932, tercatat ada 50 kasus infeksi seperti ini dan 21 di antaranya akhirnya menjadi fatal dan meninggal. Juga menginfeksi virus B pada manusia, hingga saat ini masih belum ada vaksinnya.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa angka kematian pada orang yang terinfeksi vidur ini mencapai 70% - 80% tanpa pengobatan yang tepat waktu.

Menurut CDC, kera pada umumnya tidak menularkan virus B ini. Namun hanya kera yang imunitasnya lemah atau sedang stres, dan kera yang kulitnya melepuh yang mempunyai kemungkinan lebih besar menularkan virus ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: TikTok, scmp

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X